Gubernur Sumbar Terima Kunjungan Internasional Leraning Even Wash V4CP
VALORAnews - Gubernur Sumatera Barat, Irwan Prayitno menyampaikan, sanitasi di Sumbar sudah termasuk bagus. Sebab, Sumbar memiliki program Stop Buang Air Besar Sembarangan (BABS). Karena ini menyangkut kesehatan masyarakat.
Hal itu dikatakan Irwan, saat menerima kunjungan utusan dari beberapa negara seperti Kenya, Ghana, Belanda dan termasuk dari Indonesia, yang tergabung dalam Internasional Learning Even Wash V4CP, dalam rangka pembelajaran terkait pencapaian pilar 1 Sanitasi Total Berbasis Masyarakat (STBM), Senin (22/7/2019).
Sanitasi, menurut Irwan, erat kaitannya dengan kesehatan masyarakat, terutama penyediaan air bersih, pembuangan kotoran manusia, pembuangan limbah atau sampah rumah tangga yang berujung kepada memburuknya kualitas sumber daya manusia sampai menurunnya produktifitas manusia.
Sanitasi yang jelek, bisa menimbulkan resiko masalah gizi buruk, gizi pendek (stunting), bahkan bisa menimbulkan penyakit seperti diare, typus, hepatitis, demam berdarah, malaria dan penyakit lainnya.
Baca juga: Bapemperda DPRD Sumbar Konsultasikan Prolegda Tahun 2025 ke Kemendagri, Ini Hasilnya
"Dulu kita sangat dikenal dengan toilet terpanjang di dunia di era 1970-an. Selang waktu berganti, dengan Bupati Padangpariaman (Anas Malik) keluar peraturan, masyarakat dilarang keras untuk buang air besar atau sampah ke pantai maupun ke sungai, kalau melanggar ada sanksinya," kata Irwan berkisah.
Dengan peraturan tersebut, masyarakat mulai memahami manfaatnya, pemerintahpun memberikan toilet gratis kepada masyarakat. Hal ini dibuktikannya sampai saat ini sepanjang Pantai Pariaman, bersih dari Buang Air Besar (BAB).
"Kita bisa buktikan, saat ini pantai tersebut bukan dikenal sebagai toilet terpanjang di dunia, tetapi pantai tersebut dikenal sebagai destinasi pariwisata yang bernama Pantai Gandoria dan Pantai Kata," jelasnya.
Dijelaskan, Indonesia termasuk salah satu negara yang mempunyai komitmen untuk mencapai target SDGs tahun 2030 dengan target nomor 6 (Air Minum dan Sanitasi) yang berkelanjutan.
Baca juga: Perwira Polisi Ditembak di Solok Selatan, Ini Analisis PBHI Sumbar
"Di Sumbar, kami sudah memberikan sarana sanitasi gratis (supply improvement) yang sesuai dengan kebutuhan masyarakat," ucap Irwan Prayitno.
Penulis:
Editor: Devan Alvaro
Sumber:
Berita Terkait
- PKD 2024 Berakhir, Audy Joinaldy: Promosi Budaya Diperlukan, Komunitas Seniman Butuh Dukungan Finansial
- Irsyad Safar: Event PKD Bisa Pengaruhi Gerakan Pelestarian Kebudayaan
- Pemprov Sumbar Pastikan Telah Libatkan Sanggar Darak Badarak di Belasan Kegiatan, Luhur: Dilakukan Profesional
- Ketika Seniman Pemberontak Dirangkul Pemerintahan Mahyeldi-Audy
- Dinobatkan jadi Ketua Matra Sumbar, Audy Joinaldy Dianugerahi Gelar Kanjeng Pangeran Aryo Suryo Negoro