Quick Count Tentukan Quick Response

Kamis, 25 April 2019, 18:46 WIB | News | Kota Padang
Quick Count Tentukan Quick Response
Kepala Pelaksana BPBD Padang, Edi Hasymi memasangkan kokarde sebagai tanda peserta pelatihan Damage and Loss Assessment Kajian Kebutuhan Pascabencana di Padang, Rabu (24/4/2019). (humas)

VALORAnews - Kajian Kebutuhan Pascabencana (Jitu Pasna) jadi bagian penting dalam menentukan respon cepat penangganan bencana dan rehab rekon pascabencana. Jitu Pasna harus mampu melakukan hitungan cepat terutama pada objek-objek vital yang rusak akibat bencana yang dilakukan pada masa tanggap darurat.

Kepala Pelaksana BPBD Padang, Edi Hasymi mengatakan, hitung cepat kerusakan dan korban pasca bencana memerlukan keahlian tersendiri. Untuk itu, perlu dilakukan sosialisasi dan pelatihan bagi tim yang akan turun ke lokasi bencana.

"Pascabencana atau dalam masa tanggap darurat, quick count sangat penting dalam menentukan quick response dari petugas kebencanaan," ujar Edi pada pelatihan DALA (Damage and Loss Assessment) Jitu Pasna di Padang, Rabu (24/4/2019).

Pelatihan yang dilaksanakan selama 2 hari tersebut diikuti 30 orang dari beberapa OPD Pemko Padang. Tim Jitu Pasna ini, sebutnya, merupakan tim yang dibentuk di Kota Padang untuk turun ke lapangan melihat dan menilai seberapa besar kerusakan-kerusakan serta nilai kerusakan pasca terjadinya bencana.

Baca juga: PEMKAB PESSEL Dapat Bantuan 2 Unit Kendaraan Dapur Umum dari BNPB

"Kita memerlukan data infrastruktur-infrastruktur penting yang rusak karena bencana. Misalnya, ketika ada sekolah yang rusak, kita harus langsung memperbaiki. Jembatan misalnya yang rusak atau akses-akses yang perlukan itu, harus kita selesaikan dengan tanggap darurat," katanya.

Ia mengatakan, data dari tim Jitu Pasna ini yang akan menjadi dasar untuk melakukan respon yang diperlukan segera perbaikan. Pada tanggap darurat yang waktunya satu sampai dua bulan, pemerintah harus dapat segera memperbaiki akses penting seperti sekolah, jembatan dan lainnya secepat-cepatnya.

"Kemudian, ketika massa tanggap-darurat itu selesai, kita lanjutkan dengan massa rehab rekon. Data yang dikumpulkan oleh kawan-kawan ini akan jadi dasar kita untuk membuatkan kebijakan perbaikan-perbaikan terutama untuk infrastruktur yang rusak karena bencana," ujarnya.

Ditambahkannya, kegiatan tahun ini merupakan pelaksanaan tahun ketiga sejak dibentuk pada 2017. Jadi setiap tahun, tim Jitu Pasna dilatih untuk peningkatan keterampilan. Kali ini, pelatih didatangkan dari salah satu lembaga di Yogyakarta, karena lembaga ini sudah terakreditasi dan memiliki kemampuan untuk bisa memberikan pelatihan. (rls/vry)

Baca juga: 8 Personel BPBD Bukittinggi Terlibat Proses Evakuasi Survivor Letusan Gunung Marapi

Penulis:
Editor:
Sumber:

Bagikan: