Generasi Milenials jadi Penentu Arah Politik Indonesia
VALORAnews - Pemilihan umum (Pemilu) presiden dan legislatif 2019, merupakan momentum penting dalam sistem demokrasi Indonesia. Pesta demokrasi yang diadakan sekali dalam lima tahun tersebut akan menentukan arah kebijakan pembangunan negara Indonesia untuk lima tahun kedepan dan tentunya nasib kita sebagai anak bangsa.
Untuk itu masyarakat yang sudah memiliki hak pilih agar berpartisipasi aktif dalam pemilu, memastikan diri terdaftar sebagai pemilih dan juga hadir ke Tempat Pemungutan Suara (TPS) pada saat pemilihan.
"Kelompok masyarakat yang memegang peranan penting dalam pemilu presiden dan legislatif saat ini adalah generasi muda atau yang lebih dikenal dengan generasi milenial," terang Kepala Kantor Kesatuan Bangsa dan Politik (Kesbangpol) Padang, Mursalim sewaktu membuka kegiatan Sosialisasi Pendidikan Politik Bagi Generasi Muda se-Kota Padang, di Ruang Bagindo Aziz Chan Balaikota Padang Aie Pacah, Selasa (26/2/2019).
Dikatakan, pemilih dari kelompok generasi milenial mencapai angka 40 persen dari DPT. "Jumlah yang sangat besar yang tentunya sangat berpotensi dalam menggubah arah politik bangsa Indonesia," ujar Mursalim.
Baca juga: Majelis BPSK Padang Temui Wakil Ketua DPRD Sumbar, Ini yang Dibicarakan
"Pada kenyataannya, mereka banyak yang apatis terhadap proses dan pelaksanaan pemilu. Kalaulah saat ini setiap anak muda memiliki akun media sosial dan menyosialisasikan pentingnya pemilu, serta ajakan aktif dalam pemilu, maka tentunya kita akan merasakan efek yang besar terhadap peningkatan partisipasi masyarakat dalam pemilu yang akan datang, terutama peningkatan partisipasi pemilih dari generasi muda," imbuhnya.
"Saatnya kita membuat jargon kreatif atau hashtag, agar generasi muda aktif dalam pemilu, seperti #saatnyamilenialtentukannasibbangsa, #anakmudaayoketps, #kawalsuaramu, #suarakitatentukanpresidenkita dan sebagainya. Stop ujaran kebencian dan mari sukseskan pemilu ini dengan damai. Silahkan berbeda pandangan politik dan pilihan, tetapi jangan sampai bermusuhan," tutur Mursalim.
Mursalim juga menekankan tiga indikator keberhasilan pemilu, yaitu: meningkatnya partisipasi pemilih, terpilihnya presiden dan anggota legislatif yang berkualitas hasil pilihan rakyat, dan tidak adanya konflik selama berlangsungnya pemilu.
Sementara itu, Kasubag Tata Usaha Kantor Kesbangpol Padang, Eri Jasman mengatakan, kegiatan yang diikuti oleh 150 orang peserta dari kalangan mahasiswa dan organisasi kepemudaan di Kota Padang tersebut, bertujuan untuk meningkatkan pemahaman generasi muda dalam pelaksanaan proses politik yang terjadi, dalam hal ini proses pemilihan presiden dan anggota legislatif.
Baca juga: Ketua DPRD Sumbar Ingatkan Siswa SMAN 16 Padang Jauhi Tawuran, Narkoba dan Pergaulan Bebas
Sedangkan narasumber terdiri dari Lince Magriasti (Akademisi UNP), Sadri (Akademisi Unand), H M Sawati (Ketua KPU Padang), Dorri Putra (Ketua Bawaslu Padang) dan Mursalim (Kepala Kantor Kesbangpol Kota Padang). (rls/vry)
Penulis:
Editor:
Sumber:
Berita Terkait
- Debat Pamungkas Pemilihan Wali Kota dan Wakil Wali Kota Padang Berlangsung 3,5 Jam
- Reses Dapil Masa Sidang I ke Kecamatan Nanggalo, Evi Yandri Terima 30 Aspirasi Warga
- LUTD PLN, Wujudkan Mimpi Asmanidar 'Bertemu' Prabowo-Gibran
- Debat Pilkada Padang 2024, Cawakonya Lulusan Luar Negeri, Panelisnya Dosen dan Akuntan
- Kombes Ferry Harahap Wisuda Gelar Doktor Administrasi Publik, Ini Harapan Plt Gubernur Sumbar