Kuota Pupuk Bersubsidi Solsel Berkurang, Zamzami: Potensi Terjadi Kelangkaan di Akhir Tahun

Selasa, 15 Januari 2019, 07:21 WIB | Wisata | Kab. Solok Selatan
Kuota Pupuk Bersubsidi Solsel Berkurang, Zamzami: Potensi Terjadi Kelangkaan di Akhir...
Ketua TPPKK Kabupaten Solok Selatan, Sumatera Barat, Suriati Muzni meninjau penamanan sayur-sayuran dengan sistem polyback, beberapa waktu lalu. (humas)
VISI MISI CALON GUBERNUR SUMBAR PILKADA SERENTAK 2024

"Setiap kecamatan kebutuhan pupuknya berbeda sebab jenis tanahnya tidak sama, sehingga sebaiknya dalam penggunaannya mengikuti saran BPTP," katanya.

Sebagai contoh, tanah di Sangir dengan Pauah Duo berbeda, sehingga pupuk yang digunakan tidak akan sama.

"Penggunaan pupuk urea di Kecamatan Pauah Duo tidak sama dengan Sangir, sehingga harus mengikuti saran BPTP," ujarnya.

Baca juga: DPRD Solsel Konsultasikan Pelaksanaan Tindak Lanjut Rekomendasi DPRD atas LKPj Kepala Daerah

Untuk rekomendasi BPTP sendiri, sudah ada pada penyuluh pertanian dan mereka yang akan menyampaikan pada petani.

Dia menambahkan, untuk meningkatkan produksi padi pada 2019 melalui program Rehabilitasi Jaringan Irigasi Tersier (RJIT) Solok Selatan mendapat bantuan 400 hektare untuk 26 kelompok tani.

Setiap hektare dananya sebesar Rp1,2 juta dan paling luas peruntukannya di Kecamatan Sangir yaitu 96 hektare, karena luas lahan serta proposal yang masuk juga lebih banyak. Sedangkan Sangir Balai Janggo tidak mendapat alokasi RJIT, karena tidak memiliki lahan sawah. (rls)

Halaman:
1 2
TANGGAPAN MASYARAKAT TENTANG CALON GUBERNUR DAN WAKIL GUBERNUR PILKADA SERENTAK 2024

Penulis:
Editor: Devan Alvaro
Sumber:

Bagikan: