Ini Perbandingan Timeline Tsunami Palu dengan Selat Sunda

Minggu, 30 Desember 2018, 19:30 WIB | Kuliner | Nasional
Ini Perbandingan Timeline Tsunami Palu dengan Selat Sunda
Ilustrasi.
VISI MISI CALON GUBERNUR SUMBAR PILKADA SERENTAK 2024

VALORAnews - Tsunami Palu pada 28 September 2018 dan Selat Sunda pada 22 Desember 2018 adalah sama-sama tsunami destruktif yang menelan korban jiwa sangat banyak, merusak bangunan rumah dan indrastruktur, kerugian materiil yang sangat besar.

Jika tsunami Palu terjadi karena longsoran akibat gempa tektonik M=7.5, sedangkan Tsunami Selat Sunda terjadi akibat longsoran aktivitas erupsi Gunung Anak Krakatau/aktivitas vulkanik (GAK).

"Tsunami akibat longsoran merupakan peristiwa alam langka dan jarang terjadi tetapi justru malah terjadi 2 kali di Indonesia dalam rentang waktu 3 bulan baru-baru ini," ungkap Kepala Pusat Gempabumi dan Tsunami BMKG, Rahmat Triyono dalam siaran pers yang diterima.

Ada perbedaan durasi waktu sejak dimulai hingga diakhiri timeline kedua peristiwa tsunami tersebut. Jika durasi timeline Peringatan Dini Tsunami Palu lamanya hanya 34 menit, maka dalam kasus tsunami Selat Sunda timeline memakan waktu 57 jam lebih 40 menit dan tidak ada pengakhiran WARNING tsunami.

Baca juga: Gempa Magnitudo 5.0 Goncang Mentawai, Ini Analisis Kapus Gempabumi dan Tsunami BMKG

"Jika timeline PD Tsunami Palu diawali dengan terjadinya gempa tektonik dengan magnitudo 7.5, maka dalam kasus tsunami Selat Sunda timeline diawali dengan peringatan dini gelombang tinggi oleh BMKG sehari sebelumnya," terangnya.

Jika peringatan dini Tsunami Palu dapat disebarluaskan berdasarkan proposal yang dikeluarkan DSS tsunami akibat gempa tektonik, maka dalam kasus tsunami Selat Sunda BMKG tidak dapat menyebarluaskan peringatan dini tsunami, karena penyebabnya bukan gempa tektonik namun akibat gempa vulkanik/letusan Gunung Anak Krakatau.

"BMKG belum mengopersikan teknologi peringatan dini tsunami akibat longsor sehingga belum ada SOP terkait peringatan dini tsunami akibat longsor maupun akibat erupsi gunung api," terang Rahmat.

Namun demikian, baik dalam kasus Tsunami Palu maupun Tsunami Selat Sunda, BMKG dapat memonitor dengan baik waktu tiba tsunami pada peralatan tide gauge. Dalam kasus Tsunami Palu BMKG dapat mencatat waktu tiba tsunami menggunakan tide gauge di Mamuju.

Baca juga: Ini Prakiraan Cuaca di 4 Objek Wisata Pantai Unggulan di Sumbar dari Sabtu Pagi hingga Sore

Sementara, pada tsunami Selat Sunda BMKG dapat mencatat tsunami menggunakan 4 tide gauge yang ada di Pantai Jampu, Pelabuhan Ciwandan, Kota Agung dan Pelabuhan Panjang.

Halaman:
TANGGAPAN MASYARAKAT TENTANG CALON GUBERNUR DAN WAKIL GUBERNUR PILKADA SERENTAK 2024

Penulis:
Editor:
Sumber:

Bagikan: