Pembangunan Banda Luruih Dilanjutkan, Uang Ganti Rugi Dititip ke PN Padang

VALORAnes - Pembangunan proyek pengendalian banjir, Banda Luruih dan Maransi, dilanjutkan kembali oleh Pemprov Sumbar. Pemko Padang sudah menitipkan uang pembebasan ganti rugi sekitar Rp6,5 miliar di Pengadilan Negeri (PN) Padang.

"Sekarang, pembangunan sedang berjalan oleh provinsi," sebut Kepala Dinas Perumahan Rakyat, Kawasan Permukimanan dan Pertanahan Kota Padang, Yenni Yuliza di Media Center Balaikota Padang, Rabu (27/11/2018).

Dikatakan, dari total 108 persil, sebanyak 20 persil sempat bermasalah. Dari jumlah yang bermasalah tersebut, Pemko Padang telah berupaya melakukan penyelesaian.

"Total uang yang dititip di Pengadilan Negeri Padang untuk 20 persil tersebut sekitar Rp6,5 miliar. Yang delapan orang yang sudah setuju, sekarang lagi mengurus pencairan uangnya di pengadilan. Sisanya, bisa mengurus langsung ke PN," sebut Yenni.

Baca juga: Ganti Rugi 100 Persil Tanah di Proyek Irigasi Banda Luruih dan Batang Maransi Capai Titik Temu

Diketahui, percepatan pembangunan Banda Luruih dan Maransi, memang harus segera dilakukan. Hal ini mengingat potensi banjir yang semakin besar dari waktu ke waktu.

Sehingga, dengan tuntasnya normalisasi Banda Luruih dan Maransi, maka kawasan Aia Pacah dan sekitarnya bisa terselamatkan dari banjir.

"Kesiapan ini juga dalam rangka menyambut Penas Tani 2020 nanti yang dihelat di Kota Padang," imbuhnya.

Terkait target tuntasnya pembangunan, Yenni tidak bisa memastikan, karena itu adalah wewenang dan proyeknya PSDA provinsi.

Baca juga: Proyek Banda Luruih: Mahyeldi Temuai Ketua PN Padang

"Kita hanya berwenang melakukan pembebasan. Yang bangun provinsi. Kapan selesainya, kita tidak bisa memastikan. Tapi kita berharap semoga dalam waktu sesegera mungkin," tukasnya. (rls/vry)

Penulis:
Editor:
Sumber: