Berawal dari Foto di Akun Facebook, 10 Wanita Lesbi Diamankan Petugas

VALORAnews - Personel Satuan Polisi Pamong Praja (Satpol PP) Padang, mengamankan 10 orang wanita yang diduga berperilaku menyimpang, "Lesbian" di dua lokasi yang berbeda, Ahad (4/10/2018). Mereka diciduk berdasarkan unggahan mereka di media sosial facebook.

"Di akun facebook salah satu dari perempuan yang diamankan itu, terlihat foto-foto tak senonoh. Dari penemuan di akun facebook itulah, petugas akhirnya melakukan pengintaian dan berhasil menemukan identitas serta keberadaan dari pengunggah foto yang tak senonoh tersebut," ungkap Yadrison tentang pengamanan pelaku Lesbian, Gay, Biseksual dan Transgender/transeksual (LGBT) itu.

Berdasarkan data yang terus dikembangkan di lapangan, ungkap Yadrison, petugas berhasil mengetahui tempat tinggal mereka pada Ahad (4/11/2018). Personel Satpol PP berhasil mengamankan lima orang wanita di dalam satu kamar, di salah satu kos-kosan kawasan Cendana Mata Air, Kecamatan Padang Selatan.

"Dari hasil pendataan oleh petugas diketahui mereka berinisial MW (23) dengan pasangan FR (24) dan RS (26) dengan pasangan NP (25) dan satu orang wanita lagi berinisial ZS (23). Berdasarkan keterangan dan pengakuan mereka, petugas berhasil mengamankan lima orang perempuan lagi di kawasan Simpang Haru Kecamatan Padang Timur," terangnya.

Baca juga: Nongkrong Hingga Larut Malam dengan Teman Pria di Taplau dan Pedistrian Khatib, 7 Perempuan Diamankan

"Penambahan penangkapan itu yakni NL (23) ZL (25) RS (28) FD (24) dan Al (31) didalam salah satu kos-kosan kawasan tersebut sekitar pukul 20.00 WIB," jelas Yadrison.

Yadrison mengungkapkan, mereka yang terjaring tersebut mengakui kelakuannya, bahwa mereka adalah Lesbian.

"Untuk selanjutnya, ke-10 orang ini akan kita kirim ke Dinas Sosial dalam rangka pembinaan terhadap mereka. Kita berharap kepada masyarakat, marilah bersama-sama menjaga pergaulan anak-anak kita, dengan siapa meraka bergaul maka akan mempengaruhi sikap serta mental dari anak anak kita," pungkas Yadrison. (rls/vry)

Penulis:
Editor: Devan Alvaro
Sumber: