Drama Kolosal Peristiwa Bidar Alam Warnai Peringatan HUT RI di Sangir Jujuan

Sabtu, 18 Agustus 2018, 06:27 WIB | Wisata | Kab. Solok Selatan
Drama Kolosal Peristiwa Bidar Alam Warnai Peringatan HUT RI di Sangir Jujuan
Wakil Bupati Solok Selatan, Abdul Rahman berfoto bersama usai upacara peringatan HUT Kemerdekaan RI ke 73 di Sangir Jujuan. Abdul Rahman bertindak selaku inspektur upacara. (diky lesmana/valoranews)

VALORAnews - Drama kolosal peperangan merebut kemerdekaan, warnai upacara peringatan HUT Kemerdekaan RI ke-73 di Kecamatan Sangir Jujuan, Kabupaten Solok Selatan, Jumat (17/8/2018). Upacara yang digelar di lapangan Akademi Komunitas Lubuk Malako itu, bertindak sebagai Inspektur Upacara Wakil Bupati Solok Selatan, Abdul Rahman.

Drama kolosal yang ditampilkan pelajar SMA 2 Solok Selatan ini, menceritakan betapa pedihnya masyarakat Lubuk Malako dan Bidar Alam merebut kemerdekaan dari penjajah.

Selepas kemerdekaan, Bidar Alam dikenal sebagai daerah Pemerintahan Darurat Republik Indonesia (PDRI) di bawah pimpinan Mr Syafruddin Prawira Negara. Peristiwa itu terjadi, saat Bung Karno dan Bung Hatta menjadi tahanan Belanda lalu diasingkan.

Dari Bidar Alam itu lah, Pemerintahan Darurat Indonesia dikumandangkan melalui radio Angkatan Udara. Kendali negara beserta rapat kabinet, dilakukan di Bidar Alam, disebuah rumah sederhana yang dijadikan sebagai markas. Markas PDRI tersebut lebih dikenal di Solok Selatan dengan sebutan rumah Jama.

Baca juga: DPRD Solsel Bahas Strategi Percepatan Pelaksanaan Tugas Legislasi dengan DPRD Sumbar jelang Akhir Masa Jabatan

Sebelum kemedekaan, Lubuk Malako, Bidar Alam sekitarnya juga menjadi target gempuran para penjajah. Karena, pada masa itu kedua daerah tersebut memiliki kepadatan penduduk.

Dalam cerita drama kolosal tersebut, tak sedikit warga jadi korban penjajahan. Namun, masyarakat setempat dengan segala keterbatasannya, berjuang dengan sungguh-sungguh hingga akhirnya penjajah hengkang dari daerah itu. Hingga turut mengproklamirkan kemerdekaan Indonesia.

Kesimpulan yang bisa dipetik dari penampilan drama kolosal itu, sesuatu apabila dilakukan dengan sungguh-sungguh, akan membuahkan hasil yang maksimal. Seperti yang dirasakan masyarakat pada daerah itu saat perjuagan masa lalu.

Pada akhir upacara peringatan HUT Kemerdekaan RI itu, Abdul Rahman mengatakan, begitu besar perjuangan masyarakat Indonesia saat dijajah. Namun, tidak sejengkal pun untuk mundur dalam mengusir penjajah.

Baca juga: Pemilu 2024 Ganggu Capaian Target Legislasi, Komisi 1 DPRD Solsel Konsultasi dengan DPRD Sumbar

"Dalam kondisi saat ini, marilah kita semua dapat mengisi kemerdekaan ini dengan kegiatan yang positif dan menjauhkan dari prilaku negatif," jelasnya.

Halaman:
IKLAN NOMOR URUT PEMILIHAN GUBERNUR DAN WAKIL GUBERNUR SUMBAR PEMILIHAN 2024

Penulis:
Editor: Devan Alvaro
Sumber:

Bagikan:
IKLAN CALON WALI KOTA DAN WAKIL WALI KOTA PADANG PEMILIHAN SERENTAK 2024
IKLAN TOLAK POLITIK UANG PEMILIHAN SERENTAK 2024 KPU SUMBAR
IKLAN SOSIALISASI NOMOR URUT CALON BUPATI-WAKIL BUPATI KEPULAUAN MENTAWAI