Penanganan Kasus Kesehatan Harus Berbasis Data, Ini Arahan Wako Padang

Rabu, 18 Juli 2018, 19:05 WIB | News | Kota Padang
Penanganan Kasus Kesehatan Harus Berbasis Data, Ini Arahan Wako Padang
Wako Padang, Mahyeldi memberikan arahan pada Rakerkesda Kota Padang 2018 di Batusangkar, Selasa (17/7/2018) malam. (humas)

VALORAnews - Fakta masih terdapatnya kasus stunting pada balita dan tuberkulosis serta cakupan imunisasi yang belum menyentuh 100 persen, membuat pemerintah harus fokus terhadap tiga hal tersebut. Penanganannya bukan saja tanggung jawab tenaga kesehatan, akan tetapi melibatkan lintas sektoral.

Walikota Padang, Mahyeldi mewanti-wanti seluruh jajarannya, untuk serius dalam penanganan 10 penyakit menonjol. Terutama memfokuskan pada penurunan stunting dan eliminasi tuberkulosis serta imunisasi dengan melakukan pendataan langsung ke setiap keluarga sehingga Pemko memiliki 'database'.

"Penanganan kesehatan harus serius. Melibatkan seluruh sektor. Lakukan pendataan yang lebih rinci pada setiap keluarga, sehingga kita punya database sebagai landasan pengambilan kebijakan," kata Mahyeldi dalam Rapat Kerja Kesehatan Daerah (Rakerkesda) Kota Padang 2018 di Batusangkar, Selasa (17/7/2018) malam.

Mahyeldi mengapresiasi pencapaian 2017, untuk penanganan 10 penyakit teratas. Terdapat penurunan yang menunjukkan trend positif, namun disisi lain masih diragukan validitas data yang ditampilkan karena umumnya didasari sumber Puskesmas sementara data dari klinik-klinik dan rumah sakit yang ada belum terangkum.

Baca juga: Survei Voxpol Pilgub Sumbar 2024, Elektabilitas Mahyeldi-Vasko 70,3 Persen, Epyardi-Ekos 16,8 Persen

"Meskipun pencapaian 2017 cukup baik di bidang kesehatan, namun pada 2018 ini kita harus validasi lagi dengan merangkum data warga yang berobat ke klinik dan rumah sakit yang ada. Jangan hanya berpatokan dari kunjungan ke Puskesmas saja," tegas Mahyeldi.

Menurut pria yang karib disapa buya itu, hampir semua Organisasi Perangkat Daerah (OPD) ada keterkaitan terhadap program kesehatan. Termasuk lembaga dan organisasi seperti BPJS, Baznas dan PKK. Semua harus disinergikan dalam percepatan program kesehatan.

"Program pada seluruh OPD dan beberapa lembaga serta organisasi berkaitan dengan program kesehatan. Ini perlu disinergikan," ujar Mahyeldi.

Mahyeldi berharap, para camat turut memberikan dukungan yang maksimal untuk kesuksesan program kesehatan. "Dukungan camat di wilayahnya termasuk sangat menentukan kesuksesan program kesehatan," tukasnya.

Baca juga: Gubernur Lantik Hani Syopiar Rustam jadi Pjs Wali Kota Bukittinggi, Bertugas 2 Bulan

Sementara itu, Kepala Dinas Kesehatan (Dinkes) Padang, dr Ferimulyani Hamid mengatakan, data kesehatan Kota Padang sampai Mei 2018, ada kecenderungan positif. Beberapa penyakit dan kasus teratas menunjukkan penurunan.

Halaman:
IKLAN NOMOR URUT PEMILIHAN GUBERNUR DAN WAKIL GUBERNUR SUMBAR PEMILIHAN 2024

Penulis:
Editor:
Sumber:

Bagikan:
IKLAN CALON WALI KOTA DAN WAKIL WALI KOTA PADANG PEMILIHAN SERENTAK 2024
IKLAN TOLAK POLITIK UANG PEMILIHAN SERENTAK 2024 KPU SUMBAR
IKLAN SOSIALISASI NOMOR URUT CALON BUPATI-WAKIL BUPATI KEPULAUAN MENTAWAI