Libur Lebaran Jaga Inflasi Sumbar, Ini Alasannya
Faktor meningkatnya permintaan saat lebaran serta diiringi dengan peningkatan daya beli seiring dengan pemberian Tunjangan Hari Raya (THR) mendorong kenaikan harga komoditas kelompok ini. Lebih rinci, inflasi kelompok ini terutama disumbang oleh komoditas nasi dengan lauk, dendeng, dan ayam goreng dengan sumbangan inflasi bulanan masing-masing sebesar 0,02% (mtm).
Selain dari jenis makanan jadi, komoditas penyumbang inflasi kelompok ini juga berasal dari sewa kendaraan pribadi/rental dan tarif kendaraan travel dengan sumbangan inflasi sebesar 0,02 % (mtm) dan 0,01 % (mtm).
Sementara itu, laju inflasi kelompok volatile food terpantau melambat dengan masuknya periode panen dari sentra produksi serta imbas dari sejumlah upaya pengendalian harga Tim Pengendalian Inflasi di Sumatera Barat.
Laju inflasi kelompok volatile food pada Juni tercatat mengalami inflasi sebesar 0,44% (mtm) atau turun dibandingkan bulan Mei 2018 sebesar 0,98% (mtm). Secara spesifik, tekanan inflasi kelompok ini terutama berasal dari kenaikan harga komoditas jengkol dan petai dengan sumbangan inflasi bulan masing-masing sebesar 0,07% (mtm) dan 0,04% (mtm) terhadap keseluruhan inflasi di Sumatera Barat.
Tekanan inflasi kelompok ini tertahan lebih lanjut seiring dengan deflasi dari sejumlah bahan pangan strategis yakni cabai merah, bawang merah, bawang putih, daging ayam ras, telur ayam ras, dan daging sapi. (vry)
Penulis:
Editor: Devan Alvaro
Sumber:
Berita Terkait
- Wakanda Taram; Potret Objek Wisata Berbasis CBT di Sumatera Barat, Beromset Rp2 Miliar per Tahun
- Supardi; Nagari Maek Potensi jadi Destinasi Wisata Minat Khusus
- Festival Maek Hadirkan Peneliti Asing, Supardi: Kabut Peradaban Megalitik Maek harus Disibak
- Bukit dengan Tebing Berlubang, Hanya Ada Dua di Dunia, Nagari Maek dan Tianmen
- Gubernur Sumbar Minta Wali Nagari Gunung Malintang Buat Laporan Detail Alek Bakajang, Ini Sebabnya