Forkopimda Padang Telisik Selisih Data Pemilih di Sidoarjo dan Malang

Sabtu, 12 Mei 2018, 20:52 WIB | News | Kota Padang
Forkopimda Padang Telisik Selisih Data Pemilih di Sidoarjo dan Malang
Pjs Wako Padang, Alwis bertukar cenderamata dengan Wakil Bupati Sidoarjo, Win Hendrarso di pendopo rumah dinas bupati, Jumat (11/5/2018). (humas)
VISI MISI CALON GUBERNUR SUMBAR PILKADA SERENTAK 2024

VALORAnews - Terkait penyelenggaraan Pilkada Serentak 2018, Pemerintah Kota Padang dan Forum Koordinasi Pimpinan Daerah (Forkopimda) berkomitmen mewujudkan hajatan demokrasi tersebut berjalan lancar dalam situasi yang kondusif dan tanpa konflik.

Komitmen tersebut diperkuat setelah mengambil contoh dari dua daerah yang sukses memilih kepala daerahnya dengan partisipasi pemilih tinggi dan tidak ada konflik, baik soal selisih suara maupun karena pelanggaran-pelanggaran pilkada.

Penjabat Sementara (Pjs) Walikota Padang, Alwis bersama Ketua DPRD Elly Thrisyanti dan unsur Forkopimda, Asisten Pemerintahan, Asisten Administrasi, Kepala Kantor Kesatuan Bangsa dan Politik (Kakan Kesbangpol) beserta para camat, baru-baru ini telah melakukan kunjungan komparatif ke Kabupaten Sidoarjo dan Kota Malang terkait penyelanggaraan pilkada.

Kedua daerah ini dianggap terbaik dalam pelaksanaan pemilu (pilkada) karena tidak ada konflik krusial yang terjadi, serta berhasil menggenjot partisipasi pemilih.

Baca juga: Aplikasi Silon Macet Saat PKS-Demokrat Daftarkan M Iqbal-Amasrul ke KPU Padang

"Kedua daerah, terutama Kota Malang memiliki karakteristik yang mirip, meskipun tidak bisa dikatakan sama dalam menyikapi pemilu. Kendati terdapat selisih data pemiih dari DPS (Daftar Pemilih Sementara) dengan DPT (Daftar Pemilih Tetap), namun masyarakatnya menerima ketetapan jumlah pemilih itu," ungkap Alwis.

"Pasalnya, sudah melalui verifikasi dengan melakukan coklit (pencocokan dan penelitian-red) oleh PPDP (Petugas Pemutakhiran Data Pemilih-red)," tambah Alwis disela kunjungan tersebut.

Alwis menjelaskan, seperti halnya di Kota Padang, selisih hasil sinkronisasi DP4 (Daftar Penduduk Pontensial Pemilihan) dengan data dari Daftar Pemilih Sementara (DPS) yang kemudian ditetapkan menjadi DPT juga terjadi dalam pilkada di Sidoarjo dan Malang.

Hal ini sudah dijelaskan KPU Kota Padang bahwa data dari hasil sinkronisasi DPT Pilgub (pemilu terakhir-red) ditambah dengan DP4 menghasilkan selisih, karena ada sirkulasi data yang masuk dan keluar.

Baca juga: Ini Jadwal 3 Paslon Wako-Wawako Padang Pilkada 2024 Mendaftar ke KPU Padang

"Selisih DP4 dengan DPT juga terjadi pada pilkada di Kabupaten Sidoarjo dan Kota Malang. Hal itu karena sirkulasi data masuk dan keluar setelah dilakukan coklit," ujar Alwis.

Halaman:
TANGGAPAN MASYARAKAT TENTANG CALON GUBERNUR DAN WAKIL GUBERNUR PILKADA SERENTAK 2024

Penulis:
Editor:
Sumber:

Bagikan: