Beruang Madu Berkeliaran, Warga Nagari Sungai Kunyit Barat Pasang Perangkap
VALORAnews - Keberadaan beruang madu kembali meresahkan warga di Kabupaten Solok Selatan (Solsel). Kali ini menebar ancaman di Jorong Paninjauan, nagari Sungai Kunyit Barat, Kecamatan Sangir Jujuan. Pasalnya, sejak sepekan terakhir beruang madu memasuki permukiman warga dan memakan tanaman warga sekitar.
Kapolsek Sangir Jujuan, AKP Dony Rinaldy, Selasa (3/4/2018) kepada awak media mengatakan, beruang madu ini sebelumnya terlihat sepasang. Sebelumnya, satu ekor beruang madu jantan telah tertangkap menggunakan perangkap kerangkeng besi pada Sabtu lalu. Namun, seekor lainnya masih berkeliaran dan mengancam tanaman warga sekitar.
Dijelaskan, perangkap ini dipasang bersama Tim Balai Konservasi Sumber Daya Alam (BKSDA) dibantu masyarakat Paninjauan. Hingga saat ini, perangkap tersebut masih dipasang di lokasi yang diduga sering didatangi berung tersebut.
"Beruang jantan yang telah berhasil ditangkap telah dibawa oleh Tim BKSDA ke Pusat Rehabilitasi Harimau Sumatera Dharmasraya (PR-HSD) di TKA. Di Paninjauan sendiri sejak dua hari lalu, kami telah memasang perangkap, namun belum membuatkan hasil. Sesekali beruang tersebut masih berkeliaran di kebun warga untuk mencari makan," ujarnya.
Dia mengimbau, warga yang saban hari pergi ke kebun untuk tetap waspada. Kemudian, katanya, bagi warga yang melihat, harap secepatnya melaporkan pihak BKSDA ataupun kepada kepolisian untuk dilakukan upaya penangkapan.
"Sekarang di sini memang tengah memasuki musim durian. Beruang ini merupakan hewan yang dilindungi, jadi kepada warga yang melihat agar melaporkan dan jangan mengambil tindakan untuk membunuhnya," tegas AKP Dony Rinaldy.
Dia menduga, beruang madu yang berkeliaran itu berjumlah lebih dari satu. Berdasarkan informasi warga paninjauan sendiri, katanya, di antara mereka ada pula yang melihat induk beruang madu beserta anaknya.
"Apakah beruang yang memiliki anak tersebut merupakan beruang madu yang saat ini berkeliaran, belum diketahui. Kamipun belum juga pernah melihatnya, meski demikian warga agar tetap waspada," pungkasnya.
Baca juga: Pemilu 2024 Ganggu Capaian Target Legislasi, Komisi 1 DPRD Solsel Konsultasi dengan DPRD Sumbar
Selain telah memasuki musim durian, banyaknya masyarakat setempat melakukan perambahan lahan baru disinyalir jadi penyebab beruang tersebut muncul dan berkeliaran pada permukiman. Sebab, hutan yang sebelumnya jadi rumah binatang itu, telah mulai menyempit dan persediaan makanannya pun sudah mulai berkurang.
Penulis:
Editor:
Sumber:
Berita Terkait
- Peneliti dari 3 Perguruan Tinggi jadikan Nagari Lubuk Malako Prototype Desa Adat
- Ketua Dekranasda Solsel Resmikan Mitra Kerinci Galeri
- Mandabiah Kabau Nan Gadang, Khairunas: Pemkab Dukung Pelestarian Budaya
- Bupati Solsel Nilai BBI Bariang Cocok jadi Lokasi Wisata Edukasi
- Dekranasda Solsel Fasilitasi 70 Milenial Dilatih Desainer Andal