Nemu Premanisme di Objek Wisata, Medi: Jangan Lapor ke Medsos

Senin, 19 Maret 2018, 12:58 WIB | News | Kota Padang
Nemu Premanisme di Objek Wisata, Medi: Jangan Lapor ke Medsos
Kadis Pariwisata Kota Padang, Medi Iswandi foto bersama dengan sejumlah wisatawan yang berkunjung ke Pantai Air Manis, Ahad (18/3/2018). (vebi rikiyanto/valoranews)

VALORAnews -- Tak dapat dipungkiri, pembenahan infrastruktur di sektor kepariwisataan di Kota Padang, telah memengaruhi tingkat kunjungan wisatawan ke sejumlah objek wisata unggulan di ibu kota provinsi Sumbar ini.

"Pantai Padang yang semakin tertata dengan Cimpago dan Tugu Merpati Perdamaian, telah jadi ikon wisata tersendiri di mata pengunjung. Kedua lokasi ini merupakan tujuan favorit wisatawan dalam menikmati keindahan sore di Pantai Padang," terang Kepala Dinas Pariwisata Kota Padang Medi Iswandi, Senin (19/3/2018).

Dikatakan Medi, pembenahan infrastruktur lainnya yang memengaruhi secara langsung tingkat kunjungan wisatawan ke objek wisata yakni selesainya pembangunan tahap I ruas jalan Nipah-Teluk Bayur. Jalur yang lebih bersahabat dibanding jalur biasa (melewati tanjakan dan turunan Bukit Air Manis) serta view yang menarik, telah menarik wisatawan datang lebih banyak.

"Menuju Pantai Air Manis dengan legenda Batu Malin Kundang tak melulu melalui jalur lama di simpang kantor camat Padang Selatan. Sekarang sudah bisa melalui jalur Nipah (jembatan Siti Nurbaya)," papar Medi ketika memantau langsung aktivitas anggotanya memungut retribusi di gerbang Pantai Air Manis, Ahad (18/3/2018).

Baca juga: Dinas Pariwisata Latih Pengelola Desa Wisata Sumbar, Ini Arahan Mahyeldi

Pantauan di lapangan, jalur Nipah-Telukbayur khususnya di akhir pekan, Sabtu-Minggu, kondisi lalu lintas tampak padat merayap. Daerah yang dulunya perbukitan dan hutan tersebut, hanya bisa ditempuh dengan kendaraan roda dua. Sekarang, puluhan kendaraan nampak memenuhi ruas jalan persis seperti objek wisata Puncak di Bogor.

Warga setempat yang sudah menetap belasan bahkan puluhan tahun di kawasan itu, sampai tak percaya kalau kampung mereka jadi seramai sekarang.

"Dulu, jarang urang nan lewat siko. Bahkan, kalau disabuik namo daerah Bukik Gado-gado, jarang urang nan tahu, kini alah rami umaik tiok hari di siko. Alah rami kampuang kami kini," ujar Len salah seorang warga Bukit Gado-gado.

Baca juga: Sosper No 1 Tahun 2020, Imral Adenansi Jelaskan Kewajiban Pemerintah Daerah di Pariwisata Halal

Sementara, Ami pengunjung asal Batam, juga merasa puas dengan kunjungannya ke Padang akhir pekan kemarin. "Dulu, parkir di sini semraut. Belum lagi tarif parkir yang berbeda-beda. Sekarang, cukup beli karcis sekali di gerbang depan, dapat bonus selfie dengan Pak Kadis lagi," guraunya.

Halaman:

Penulis:
Editor: Devan Alvaro
Sumber:

Bagikan: