Kenaikan Harga Pertalite dan LPG di Pengecer Pengaruhi Inflasi di Sumbar
VALORAnews - Perkembangan harga-harga Sumatera Barat, secara umum pada Januari 2018 relatif stabil. Inflasi bulanan Sumbar pada Januari 2018 tercatat sebesar 0,46% (mtm), sedikit menurun dibandingkan inflasi Desember 2017 sebesar 0,68% (mtm).
Secara tahunan, pergerakan harga Sumbar mencatatkan inflasi 1,96% (yoy) menurun dari sebelumnya inflasi 2,03% (yoy) di Desember 2017. Laju inflasi bulanan (mtm) dan tahunan (yoy) Sumbar masih berada di bawah laju inflasi nasional yaitu pada periode yang sama masing-masing sebesar 0,62% (mtm) dan 3,25% (yoy).
"Capaian inflasi bulanan (mtm) Sumbar merupakan yang terendah ke-7 (tujuh) dari 33 provinsi secara nasional setelah Papua (-0,58%); Aceh (-0,11); Banten (0,21%); Kalimantan Selatan (0,30%); Kalimantan Timur (0,34%); dan DKI Jakarta (0,43%)," ungkap Wakil Ketua Tim Pengendalian Inflasi Daerah Provinsi Sumatera Barat, Endy Dwi Tjahjono dalam siaran pers yang diterima, Jumat (2/2/2018).
Secara spasial bulanan, terangnya, pergerakan harga Sumbar disumbang oleh pergerakan harga di Kota Padang dan Bukittinggi yang masing-masing mencatatkan inflasi 0,43% (mtm) dan 0,75% (mtm), sehingga menjadikan Kota Padang sebagai kota dengan laju inflasi tertinggi ke-62 dan Bukittinggi tertinggi ke-29 dari 82 kota/kabupaten sampel inflasi di seluruh Indonesia.
Diterangkan, tekanan inflasi Sumbar, disumbang oleh kenaikan harga pada kelompok bahan pangan bergejolak (volatile food), kelompok inti (core inflation) dan kelompok barang yang diatur pemerintah (administered price).
Pada kelompok volatile food, inflasi bulanan Januari 2018 tercatat sebesar 0,93% (mtm), menurun signifikan dari sebelumnya mencapai 2,06% (mtm) di Desember 2017. Inflasi kelompok ini disebabkan oleh kenaikan harga daging ayam ras, bawang merah, cabai merah dan jengkol dengan andil masing-masing sebesar 0,09% (mtm); 0,07% (mtm); 0,06% (mtm) dan 0,03% (mtm).
"Kenaikan harga daging ayam ras terjadi karena tingginya harga jual di tingkat distributor. Kenaikan harga bawang merah dan cabai merah disebabkan oleh terbatasnya pasokan dari sentra produksi," urai Endy.
Kenaikan lebih lanjut kelompok ini tertahan, jelas dia, dengan turunnya harga daging sapi, beras dan tomat sayur dengan andil deflasi masing-masing sebesar 0,02% (mtm); 0,01% (mtm); dan 0,01% (mtm).
Baca juga: Majelis BPSK Padang Temui Wakil Ketua DPRD Sumbar, Ini yang Dibicarakan
Sementara, pergerakan harga kelompok core inflation mencatatkan inflasi sebesar 0,46% (mtm), meningkat dari sebelumnya 0,19% (mtm) di Desember 2017. Kenaikan ini disebabkan oleh kenaikan harga kue kering berminyak, mie, kayu balokan dan ketupat/lontong sayur yang masing-masing memberi andil 0,06% (mtm); 0,05% (mtm); 0,03% (mtm) dan 0,03% (mtm).
Penulis:
Editor: Devan Alvaro
Sumber:
Berita Terkait
- Ribuan Warga Padang Ikuti Senam Golkar Bersatu di GOR Agus Salim
- Sumbar Kirim 170 Anggota Ikuti Pra-Popnas, Ini Pesan Audy Joinaldy
- BPKH Hajj Run 2024 Diikuti Peserta dari Berbagai Provinsi di Indonesia
- Ketua Perwosi Sumbar Beri Penghargaan Khusus untuk Atlet dan Pelatih Wanita Berprestasi di PON dan Peparnas 2024
- Sumbar Kirim 57 Atlet untuk Berlaga Peparnas XVII Jawa Tengah, Dua Emas jadi Target
Pjs Bupati Agam jadi Instruktur Olahraga Rabu Pagi, Ini Pesannya
Olahraga - 20 November 2024
Ribuan Warga Padang Ikuti Senam Golkar Bersatu di GOR Agus Salim
Olahraga - 16 November 2024
Sumbar Kirim 170 Anggota Ikuti Pra-Popnas, Ini Pesan Audy Joinaldy
Olahraga - 10 November 2024