Kenaikan Harga Pertalite dan LPG di Pengecer Pengaruhi Inflasi di Sumbar

Sabtu, 03 Februari 2018, 08:28 WIB | Olahraga | Provinsi Sumatera Barat
Kenaikan Harga Pertalite dan LPG di Pengecer Pengaruhi Inflasi di Sumbar
Ilustrasi.

VALORAnews - Perkembangan harga-harga Sumatera Barat, secara umum pada Januari 2018 relatif stabil. Inflasi bulanan Sumbar pada Januari 2018 tercatat sebesar 0,46% (mtm), sedikit menurun dibandingkan inflasi Desember 2017 sebesar 0,68% (mtm).

Secara tahunan, pergerakan harga Sumbar mencatatkan inflasi 1,96% (yoy) menurun dari sebelumnya inflasi 2,03% (yoy) di Desember 2017. Laju inflasi bulanan (mtm) dan tahunan (yoy) Sumbar masih berada di bawah laju inflasi nasional yaitu pada periode yang sama masing-masing sebesar 0,62% (mtm) dan 3,25% (yoy).

"Capaian inflasi bulanan (mtm) Sumbar merupakan yang terendah ke-7 (tujuh) dari 33 provinsi secara nasional setelah Papua (-0,58%); Aceh (-0,11); Banten (0,21%); Kalimantan Selatan (0,30%); Kalimantan Timur (0,34%); dan DKI Jakarta (0,43%)," ungkap Wakil Ketua Tim Pengendalian Inflasi Daerah Provinsi Sumatera Barat, Endy Dwi Tjahjono dalam siaran pers yang diterima, Jumat (2/2/2018).

Secara spasial bulanan, terangnya, pergerakan harga Sumbar disumbang oleh pergerakan harga di Kota Padang dan Bukittinggi yang masing-masing mencatatkan inflasi 0,43% (mtm) dan 0,75% (mtm), sehingga menjadikan Kota Padang sebagai kota dengan laju inflasi tertinggi ke-62 dan Bukittinggi tertinggi ke-29 dari 82 kota/kabupaten sampel inflasi di seluruh Indonesia.

Baca juga: Potensi Pertanian dan EBT Sumbar Belum Tergarap, Audy Joinaldy: Pemerintah Terkendala Hilirisasi dan Investasi

Diterangkan, tekanan inflasi Sumbar, disumbang oleh kenaikan harga pada kelompok bahan pangan bergejolak (volatile food), kelompok inti (core inflation) dan kelompok barang yang diatur pemerintah (administered price).

Pada kelompok volatile food, inflasi bulanan Januari 2018 tercatat sebesar 0,93% (mtm), menurun signifikan dari sebelumnya mencapai 2,06% (mtm) di Desember 2017. Inflasi kelompok ini disebabkan oleh kenaikan harga daging ayam ras, bawang merah, cabai merah dan jengkol dengan andil masing-masing sebesar 0,09% (mtm); 0,07% (mtm); 0,06% (mtm) dan 0,03% (mtm).

"Kenaikan harga daging ayam ras terjadi karena tingginya harga jual di tingkat distributor. Kenaikan harga bawang merah dan cabai merah disebabkan oleh terbatasnya pasokan dari sentra produksi," urai Endy.

Kenaikan lebih lanjut kelompok ini tertahan, jelas dia, dengan turunnya harga daging sapi, beras dan tomat sayur dengan andil deflasi masing-masing sebesar 0,02% (mtm); 0,01% (mtm); dan 0,01% (mtm).

Baca juga: Majelis BPSK Padang Temui Wakil Ketua DPRD Sumbar, Ini yang Dibicarakan

Sementara, pergerakan harga kelompok core inflation mencatatkan inflasi sebesar 0,46% (mtm), meningkat dari sebelumnya 0,19% (mtm) di Desember 2017. Kenaikan ini disebabkan oleh kenaikan harga kue kering berminyak, mie, kayu balokan dan ketupat/lontong sayur yang masing-masing memberi andil 0,06% (mtm); 0,05% (mtm); 0,03% (mtm) dan 0,03% (mtm).

Halaman:
IKLAN NOMOR URUT PEMILIHAN GUBERNUR DAN WAKIL GUBERNUR SUMBAR PEMILIHAN 2024

Penulis:
Editor: Devan Alvaro
Sumber:

Bagikan:
IKLAN CALON WALI KOTA DAN WAKIL WALI KOTA PADANG PEMILIHAN SERENTAK 2024
IKLAN TOLAK POLITIK UANG PEMILIHAN SERENTAK 2024 KPU SUMBAR
IKLAN SOSIALISASI NOMOR URUT CALON BUPATI-WAKIL BUPATI KEPULAUAN MENTAWAI