Inilah Kisah Verifikator Parpol Peserta Pemilu 2019 yang Tengah Hamil Tua
VALORAnews - Walau tengah berbadan dua, tak membuat Rekha Azura (32) kalah gesit dengan rekannya sesama verifikator faktual partai politik calon peserta pemilu 2019 di Kota Padang. Perempuan yang akrab dipanggil Rekha ini, kadang sampai lupa melepas helm, saat menelisik KTP warga yang dilampirkan sebagai anggota dua partai politik yang data keanggotannya mesti difaktualkan.
"Saya dapat pembagian kerja di wilayah di Kecamatan Koto Tangah dan Nanggalo. Akan mem-vertual-kan 13 orang anggota Parpol yang berada di 4 kelurahan yakni Gurun Laweh, Surau Gadang, Kampuang Olo dan Kurao Pagang," ungkap, Kamis (21/12/2017) jelang turun ke lapangan.
Pada Kamis ini, merupakan hari kedua tim verifikator dari KPU Padang melakukan verifikasi faktual keanggotan terhadap dua partai politik (parpol) calon peserta pemilihan umum (pemilu ) 2019, yaitu Partai Perindo dan PSI.
Kedua parpol tersebut, terdapat 224 sampling yang akan divertualkan oleh tim verifikator KPU Kota Padang yang tersebar di 11 kecamatan. Untuk PSI sebanyak 94 orang atau 10 persen dari 949 anggota. Sementara, Partai Perindo sebanyak 130 orang atau 10 persen dari 1380 anggota.
Baca juga: Debat Pamungkas Pemilihan Wali Kota dan Wakil Wali Kota Padang Berlangsung 3,5 Jam
Untuk melakukan vertual keanggotan parpol ini, KPU Kota Padang menugaskan sebanyak 25 orang verifikator yang dibagi menjadi 5 tim. Masing-masing tim terdiri dari 4 sampai 7 orang, serta terdapat 17 orang laki-laki dan 8 orang perempuan.
Kondisi hamil 35 minggu, tak membuat Rekha yang bertugas di KPU Padang sejak 2009 lalu, hilang keceriaan. Dia mengaku menikmati apa yang dikerjakan, baik itu pekerjaan yang dilaksanakan di kantor maupun di lapangan. "Saya telah bertugas di KPU Padang hampir 8 tahun lamanya, sejak 2009," ungkap perempuan yang tengah hamil anak ketiga itu.
Ia mengaku pekerjaan di KPU lumayan banyak, apalagi seperti saat-saat pesta demokrasi yang dihadapi seperti sekarang ini. Selain bekerja di kantor, kadang-kadang juga betugas melakukan pekerjaan ke lapangan. Namun, semua itu bukan lah sebuah masalah.
Menyangkut kondisinya yang tengah hamil 35 minggu, Rekha mengaku tidak ada masalah ketika harus turun ke lapangan untuk melakukan vertual. Karena, dia tidak sendirian ke lapangan.
Baca juga: KPU Padang Gelar Simulasi Putung Suara, Pj Wako: Sempurnakan Kembali Potensi Kekurangan Pelaksanaan
"Was-was pasti ada dan safety itu nomor satu. Namun itu bukan sesuatu masalah berarti untuk saya ketika hamil besar seperti saat ini harus turun ke lapangan untuk melakukan vertual. Lagian di lapangan saya tidak sendiri, ada juga kawan-kawan yang lain," terangnya.
Penulis:
Editor:
Sumber:
Berita Terkait
- Debat Pamungkas Pemilihan Wali Kota dan Wakil Wali Kota Padang Berlangsung 3,5 Jam
- Reses Dapil Masa Sidang I ke Kecamatan Nanggalo, Evi Yandri Terima 30 Aspirasi Warga
- LUTD PLN, Wujudkan Mimpi Asmanidar 'Bertemu' Prabowo-Gibran
- Debat Pilkada Padang 2024, Cawakonya Lulusan Luar Negeri, Panelisnya Dosen dan Akuntan
- Kombes Ferry Harahap Wisuda Gelar Doktor Administrasi Publik, Ini Harapan Plt Gubernur Sumbar