Peran Bahasa dan Sastra dalam Membendung Radikalisme Diseminarkan

Kamis, 21 Desember 2017, 19:11 WIB | Kabar Daerah | Kota Padang
Peran Bahasa dan Sastra dalam Membendung Radikalisme Diseminarkan
Walikota Padang, Mahyeldi Dt Marajo menerima cenderamata dari pimpinan STKIP PGRI Padang, usai membuka seminar dan simposium bertema "Peran Bahasa dan Sastra Indonesia dalam Membendung Radikalisme dan Terorisme," Rabu (21/12/2017). (humas)

VALORAnews - Ikatan Mahasiswa Bahasa Indonesia dan Sastra Indonesia se-Indonesia (IMABSII), menggelar seminar dan simposium bertema "Peran Bahasa dan Sastra Indonesia dalam Membendung Radikalisme dan Terorisme," Rabu (21/12/2017). Kegiatan ini dituanrumahi IMABSII STKIP PGRI Sumatera Barat.

Walikota Padang, Mahyeldi dt Marajo mendapat kehormatan membuka sekaligus didapuk jadi 'keynote speaker' seminar dan simposium yang diikuti seribu lebih mahasiswa dari seluruh Indonesia itu.

Mahyeldi mengatakan, Bahasa Indonesia adalah pemersatu bangsa yang besar ini. Pengguna Bahasa Indonesia yang berakar dari Bahasa Melayu ini, sangat besar melingkupi beberapa negara di Asia Tenggara.

"Selain itu, Bahasa Indonesia juga cukup layak jadi bahasa internasional mengingat penggunanya mencapai ratusan juta populasi di dunia," kata Mahyeldi.

Baca juga: Sumbar Gagas Gerakan Tabungan Pajak, Ini Tujuannya

Terkait terorisme dan radikalisme, menurut Mahyeldi, melalui bahasa dan sastra yang baik yang dipahami sebagai kesamaan pengungkapan pemikiran dalam komunikasi tentunya Bahasa Indonesia alat yang tepat.

Pada kesempatan ini, Sekjen IMABSII, Dira Wulandari mengamini yang disampaikan Mahyeldi. Selaku generasi muda yang mendalami Bahasa dan Sastra Indonesia secara akademis, semangat yang pernah digaungkan dalam Sumpah Pemuda tetap akan selalu menjadi rekomendasi.

"Bahasa dan Sastra Indonesia representasi semangat Sumpah Pemuda untuk meningkatkan persatuan guna mewaspadai radikalisme dan terorisme," sebutnya. (rls/vri)

Penulis:
Editor:
Sumber:

Bagikan: