Penderita Lymphedema Butuh Uluran Bantuan
VALORAnews -- Andri Yani Nurmala Sari (9), menderita pembengkakan jari tangan (Lymphedema). Anak malang ini adalah Warga Tampunik, Jorong IV Koto Barat, Nagari Kinali, Kecamatan Kinali, Kabupaten Pasaman Barat, Provinsi Sumatra Barat.
Penyakitnya ini bawaan dari lahir, keluarga tidak bisa melakukan tindakan medis terhadap anaknya, dikarenakan faktor ekonomi. Dengan kondisi begitu, Andri Yani masih tetap berusaha untuk bersekolah di bangku kelas 3 SD Negeri 22 Kinali.
Andri Yani adalah anak dari keluarga tak mampu, putri ke-2 dari 3 bersaudara dari pasangan suami Verianto (38) dan Roza (36). Kini, kedua orangtuanya tengah berjuang untuk mengobati penyakit yang diderita putri mereka ini.
"Saya sangat berharap bantuan dari berbagai pihak, agar kami bisa membawa anak kami untuk berobat," kata Verianto, saat kami wawancarai.
Tersentuh melihat penderitaan Andri Yani, Sekretaris Nagari Persiapan IV Koto Barat, Endi Saputra mendatangi rumah warga tersebut dan mengatakan, "Kami dari Pemerintahan Nagari bersama pihak keluarga akan mengusahakan pengobatan penyakit yang diderita Andri Yani. Dengan menggalang dana, baik dari BPJS maupun Baznas. Namun dana yang dibutuhkan Andri Yani sangatlah besar, untuk itu kami mengetuk nurani kita semua agar mau mengulurkan tangan memberi bantuan."
Endi Saputra juga mengatakan, "Bantuan untuk pengobatan Andri Yani dapat disalurkan ke rekening BRI No: 066901005287508, atas nama Endi Saputra. Untuk menghubungi saya di nomor kontak 081266122618."
Allah SWT tengah membuka pintu Rahmatnya, dengan membantu penderitaan si anak malang ini. Tentu kita tak ingin Andri Yani beriba hati, melihat teman-teman sepantarannya lincah bermain, tak seperti dirinya. (rls)
Penulis:
Editor:
Sumber:
Berita Terkait
- Bupati, Wabup dan Ketua PKK Ikuti Tradisi Manjalang Buya Lubuak Landua
- 52 Ribu Pengunjung Hadiri Kegiatan Pesta Pantai Sasak, Ini Kata Wabup Pasbar
- Hamsuardi Pimpin Acara Manjalang Buya Lubuk Landur
- Personel Polsek Pasaman Amankan Objek Wisata
- Wabup Pasbar Lepas 100 Ekor Tukik Bersama Penggiat Konservasi Penyu Maligi