2 Km Jalan ke Limau Abuang masih Tanah, Doni: Berjalan Saja Bisa Jatuh Jika Hujan

Kamis, 28 September 2017, 14:18 WIB | Wisata | Kab. Agam
2 Km Jalan ke Limau Abuang masih Tanah, Doni: Berjalan Saja Bisa Jatuh Jika Hujan
Kondisi jalan dan jembatan menuju Limau Abuang di Jorong Sungai Guntung, Kenagarian Pasia Laweh, Kecamatan Paluouah, Agam yang masih jalan tanah. Jika hujan, jalan ini sangat rawan untuk dilalui. (sat kari mudo/valoranews)

VALORAnews - Warga Limau Abuang di Jorong Sungai Guntung, Kenagarian Pasia Laweh, Kecamatan Palupuah, Agam mengeluhkan buruknya insfratruktur jalan menuju pemukiman mereka. Terdapat puluhan titik kerusakan yang sudah bertahun-tahun belum diperbaiki di jalan sepanjang 2 km ini.

Tokoh pemuda Limau Abuang, Doni April mengungkapkan, keluhan jalan yang tidak layak dan rusak parah ini, sudah disampaikan dan diusulkan ke pihak terkait baik itu pemerintahan nagari, pemerintah kabupaten maupun ke anggota DPRD Agam ataupun DPRD Sumatera Barat. Namun, sampai saat ini tidak ada realisasinya.

"Apa daya kami, sampai saat ini masih belum ada juga itikad dari pemerintah untuk memperbaiki jalan menuju kampung kami," jelasnya, Kamis (28/9/2017).

Menurut dia, kerusakan jalan tersebut sudah bertahun-tahun. Masyarakat yang sudah bosan menunggu untuk diperbaiki, akhirnya mengumpulkan iuran untuk memperbaiki beberapa titik yang sangat parah tingkat kerusakannya.

Baca juga: Camat Palupuh Bersama TNI, Polri, BPBD dan Masyarakat Berjibaku Atasi Dampak Longsor

"Yang paling mendesak untuk diperbaiki adalah ruas jalan di puncak Bukik Jirek, yang panjangnya sekitar 30 meter. Medan jalannya berbatu dan berlubang, dengan kemiringan hampir 30 derajat," kata Doni April.

Dia menambahkan, apabila turun hujan, maka jalan sepanjang 2 km ini akan sangat sulit dilalui. Jangankan dengan mengendarai motor, jalan kaki saja kalau tidak hati-hati, bisa terjatuh.

Saat ini ada sekitar 80 Kepala Keluarga (KK) yang menetap di Limau Abuang. Ada sekitar 12 orang anak SD yang harus menempuh jalan sepanjang 2 km ini setiap harinya, untuk melaksanakan proses belajar mengajar di SD Negeri 14 Sungai Guntuang.

"Bayangkan anak-anak umur 6 sampai 12 tahun harus menempuh jalan sejauh 4 km setiap harinya demi menuntut ilmu. Itu mereka lakukan lebih kurang selama 6 tahun, dan rata-rata meraka berjalan hampir 2 jam pulang pergi dari rumah menuju sekolah," jelas Doni

Baca juga: BANJIR PESSEL: Pemkab Anggarkan Perbaikan Kerusakan Jalan dan Jembatan Rp28 Miliar

Jika jam pelajaran dimulai pukul 08.00 WIB, maka anak-anak SD yang berasal dari Limau Abaung ini harus berangkat dari rumah pukul 07.00 WIB.

Halaman:

Penulis:
Editor:
Sumber:

Bagikan: