5.000 Batang Alpokat Disebar PT PLN untuk Salingka Danau Maninjau
VALORAnews - PT PLN Sektor Pembangkit Bukittinggi, menyerahkan bantuan 5.000 batang bibit alpokat untuk penghijauan di salingka Danau Maninjau. Bibit ini diserahkan ke kelompok tani di salingka danau melalui Pemkab Agam, di Kantor Walinagari Tanjuang Sani, Kecamatan Tanjung Raya, Selasa (18/4/2017).
Bibit diserahkan Manager PT PLN Sektor Pembangkit Bukittinggi, Syodikin secara simbolis ke Wakil Bupati Agam, Trinda Farhan Satria lalu langsung diserahkan ke masing-masing kelompok tani. Selain itu juga diserahkan biaya untuk pemupukan sebesar Rp10 juta.
Kelompok tani (Keltan) yang mendapatkan bantuan ini, merupakan usulan dari Yayasan Hutan Lestari Indonesia (YHLI). Keltan tersebut adalah Hutan Lestari Indonesia Nagari Koto Kaciak, Harapan Bersama Nagari Tanjuang Sani, Tuah Saiyo Nagari Tanjuang Sani, Maju Bersama Leter W Nagari Tanjuang Sani, dan Keltan Banda Bacang.
Di kesempatan itu, Farhan mengucapkan terima kasih pada PT PLN Sektor pembangkit Bukittinggi, yang telah berpartisipasi dalam kegiatan penghijauan di salingka Danau Maninjau. "Selain penghijauan, juga membantu pelestarian danau nantinya. Kegiatan ini tidak terlepas dari mata rantai Save Maninjau," terang Farhan.
Menurut Farhan, Danau Maninjau pada tahun 80- an pernah dinobatkan sebagai salah satu danau dari lima danau terindah di dunia. Namun, saat ini danau itu kondisinya sudah tercemar. Bahkan, saat ini masalah Danau Maninjau tidak lagi jadi masalah Kabupaten Agam, tetapi sudah menjadi masalah internasional.
"Untuk penyelamatan Maninjau dari semua sisi, seperti di sisi penyebab, kita mencoba seobjektif mungkin. Kita gali kajian penyebabnya, mulai dari masalah serapan air. Dari 84 anak sungai yang bermuara ke danau, hanya 34 anak sungai yang tidak kering, jika hujan turun airnya pun tidak bersih," ujarnya.
Dikatakan, dengan memperbanyak menanam pohon, maka resapan air lebih banyak dan permukiman juga jadi aman dari bencana. Selain itu juga bisa membantu peningkatan perekonomian masyarakat di segi perkebunan.
Dikatakan, untuk masalah KJA, kalau hanya sekadar pengurangan saja tidak susah, tapi yang jadi pertimbangan adalah masalah perekonomian masyarakat. "Mulai saat ini, harus dipersiapkan pergeseran mata pencarian," terang Farhan.
Baca juga: Kegiatan Sosial BKPRMI Menunjang Suksesnya Gerakan Nagari Madani
Sementara, Syodikin mengatakan, selama ini PT PLN sudah melakukan penghijauan, tapi kurang terkoordinir, sehingga kegiatan itu tidak efektif . Penghijauan bertujuan untuk mengalihkan usaha petani dari KJA ke perkebunan.
Penulis:
Editor: Devan Alvaro
Sumber:
Berita Terkait
- Nagari Pagadih jadi Nominator 10 Terbaik ADWI Tahun 2024 Kategori Kelembagaan dan SDM
- Pokdarwis Sungai Batang Dilatih Pariwisata Ramah Muslim, Ini Harapan Pjs Bupati Agam
- 40 Pelaku Usaha Dibekali Pengetahuan tentang Pentingnya Kebersihan dalam Industri Pariwisata
- Nagari Pasia Laweh Miliki Museum Adat dan Kebudayaan, Ini Harapan Pjs Bupati
- Agam Usulkan Festival Rakik-rakik jadi Agenda KEN 2025