Krematorium HBT Disepakati Pindah ke Klenteng Lama, Mahyeldi: Kita Bahas Lagi di Pemko
Bagi warga Tionghoa di Padang, keberadaan krematorium adalah sebuah kebutuhan dalam mengatasi sulitnya mendapatkan lahan pemakaman dan mahalnya biaya pemakaman. Oleh karena itu, Pemko Padang harus mencarikan jalan keluarnya.
"Jalan keluarnya tentu tetap mengutamakan ketentraman, ketertiban dan kerukunan umat beragama di Kota Padang. Kita ingin kerukunan umat beragama kondusif di Kota Padang," kata Mahyeldi.
Mahyeldi sepertinya tidak ingin isu sentral kerukunan umat beragama di tingkat nasional saat ini merambah ke Padang. Mahyeldi tidak mau terjadi konflik berlatar SARA (suku, agama, ras, dan antar golongan) di Padang.
Baca juga: Mahyeldi Jalani Cuti Kampanye Pilkada, Fasilitas Dinas Diserahkan ke Plt Gubernur
"Dari dulunya di Padang, tidak pernah terjadi konflik SARA. Selain itu, kalau sudah terjadi konflik SARA, maka untuk mengembalikan lagi kondisi masyarakat pada kondisi semula sangat mahal harganya. Lebih baik anggaran kita gunakan untuk membangun Kota Padang ini untuk kesejahteraan masyarakat, daripada untuk berkonflik," pungkas dia. (rls/vri)
Penulis:
Editor:
Sumber:
Berita Terkait
- Debat Pamungkas Pemilihan Wali Kota dan Wakil Wali Kota Padang Berlangsung 3,5 Jam
- Reses Dapil Masa Sidang I ke Kecamatan Nanggalo, Evi Yandri Terima 30 Aspirasi Warga
- LUTD PLN, Wujudkan Mimpi Asmanidar 'Bertemu' Prabowo-Gibran
- Debat Pilkada Padang 2024, Cawakonya Lulusan Luar Negeri, Panelisnya Dosen dan Akuntan
- Kombes Ferry Harahap Wisuda Gelar Doktor Administrasi Publik, Ini Harapan Plt Gubernur Sumbar