Dzikir, Fikir dan Mahir harus jadi Kompetensi Dasar Lulusan UNU Sumbar

Minggu, 19 Februari 2017, 19:20 WIB | Kabar Daerah | Provinsi Sumatera Barat
Dzikir, Fikir dan Mahir harus jadi Kompetensi Dasar Lulusan UNU Sumbar
Rektor Universitas NU, Rudi Kusuma dan jajaran pengurus Nahdlatul Ulama mulai dari tingkat pusat hingga wilayah, foto bersama dengan pejabat wakil rektor, ketua prodi dan lembaga lainnya, usai pengukuhan di auditorium Universitas NU di Jl Bandar Purus, Pa
TANGGAPAN MASYARAKAT TENTANG CALON GUBERNUR DAN WAKIL GUBERNUR PILKADA SERENTAK 2024

VALORAnews - Rais Syuriah PWNU Sumbar, Buya Zainal mengungkapkan, tugas besar yang tengah dikerjakan PBNU saat ini yakni peningkatan kualitas sumber daya manusia warga nahdliyin. Salah satu caranya yakni mendirikan perguruan tinggi di berbagai daerah termasuk di Sumbar.

"Militansi sangat diperlukan dalam membesarkan Universitas Nahdlatul Ulama (UNU) Sumbar ini. Mari kita bersemangat dan berkeringat membesarkan lembaga ini," terang Buya Zainal, saat pelantikan pejabat struktural di lingkungan UNU Sumbar, Minggu (19/2/2017) di Padang.

Ditegaskan, UNU adalah ladang ibadah dan pengabdian. Untuk itu, perlu semangat kebersamaan untuk membesarkannya. "Kita perlu bekerja secara ikhlas dan penuh kejujuran dalam membesarkan kampus ini,"harapnya.

"Mari kita tingkatkan kerjasama, terlebih target kita meraih mahasiswa 1.000 orang pada tahun ajaran mendatang," tukas Buya Zainal.

Baca juga: Syarat Calon 2 Paslon Gubernur dan Wakil Gubernur Sumbar Dinyatakan Memenuhi Syarat

Sementara, A'wan PBNU, Bagindo M Leter mengatakan, UNU seharusnya merupakan penggodokan mahasiswa yang nantinya memiliki kecakapan dalam dzikir, fikir dan mahir.

Dzikir berkaitan dengan hubungan dengan Allah sang pencipta. Fikir berhubungan dengan kemampuan intelektual dan mahir berkaitan dengan kecakapan pribadi. "Ketiganya harus tercermin dalam setiap lulusan UNU," terang Buya Letter.

Buya Letter kemudian mengingatkan setiap mahasiswa UNU, tidak kalah dengan beruk piaman. Sekolahnya cuma tiga bulan, namun bisa menurunkan 500 butir kelapa per hari. "Mahasiswa yang kuliah 8 semester, kemampuannya jangan sampai kalah pula dari lulusan beruk pariaman ini," terangnya.

Buya Letter juga menyampaikan tamsil, induk ayam dengan anak-anaknya terkait mutu lulusan UNU nantinya di dunia nyata. "Tak pernah bapak ayam bertanggungjawab terhadap anak-anaknya. Semua diurus induk ayam. Namun, tak pernah kita menyaksikan anak ayam kekurangan gizi sebagaimana terjadi pada manusia yang lengkap ibui-bapaknya," terang dia bertamsil. (kyo)

Baca juga: Dies Natalis ke-68, Unand Tempati Peringkat 6 Nasional, Ini Harapan Gubernur Sumbar

Penulis:
Editor:
Sumber:

Bagikan: