Ayo Bertanam Cabai di Polybag Atasi Lonjakan Harga

Rabu, 26 Oktober 2016, 08:31 WIB | News | Kota Padang
Ayo Bertanam Cabai di Polybag Atasi Lonjakan Harga
Wako Padang, Mahyeldi mengundang dua orang toke cabai di Pasar Raya Padang, Selasa (25/10/2016) ke rumah dinasnya. Mereka diminta memberi penjelasan seputar naiknya harga cabai yang merupakan salah satu faktor terbesar pemilu inflasi. (humas)

VALORAnews - Harga cabai terus memedas akhir-akhir ini. Teranyar, cabai di Kota Padang menembus angka Rp60 ribu perkilonya. Tidak dapat dipungkiri, setiap tahun, harga cabai yang merupakan komoditi ini, jadi penyebab inflasi di Kota Padang. Dimana, saat produksi langka, harga cabai langsung meroket.

Keadaan ini membuat Pemerintah Kota Padang harus bergerak cepat mengatasi permasalahan tersebut. Senin (24/10/2016), Walikota Padang, Mahyeldi Dt Marajo beserta jajaran kerjanya, mengundang sejumlah pedagang cabai di Pasar Raya. Mahyeldi bertatap muka dengan pedagang dan mendengar permasalahan penyebab naik tingginya harga cabai.

Usai pertemuan dan diskusi di rumah dinasnya itu, Mahyeldi menyebut, solusi tingginya harga cabai yakni dengan menggalakkan tanam cabai 10 polyback di setiap rumah. Disebutkannya, jika 100 ribu keluarga saja yang menanam cabai di Kota Padang ini, maka akan diperoleh sejuta polyback cabai.

"Dengan itu, masalah cabai bisa teratasi," kata Mahyeldi.

Baca juga: Andree Algamar Dilantik jadi Pj Walikota Padang, Mahyeldi: Selesaikan Permasalahan Masyarakat

Dia mengimbau warga untuk melakukan hal tersebut. Aparatur Sipil Negara (ASN), TNI dan Polri diharapkan jadi pionir di tengah-tengah masyarakat. "Kita mulai dari ASN, TNI/Polri, setelah itu kita harapkan diikuti warga lain," sebut Mahyeldi.

Mahyeldi menilai, meroketnya harga cabai tidak saja terjadi di Kota Padang. Akan tetapi juga di daerah lain dan telah menasional. Menurut dia, kecenderungan kenaikan cabai hampir selalu terjadi setiap tahun di bulan Oktober. Ini hampir selalu berulang, dikarenakan tidak berproduksinya daerah produsen cabai seperti Curup dan Medan di periode waktu ini.

"Sedangkan Jawa tetap berproduksi. Ini berarti kejadian yang berulang. Sudah tiga tahun berturut-turut kejadian ini terulang. Perlu kita koordinasikan ke pemerintah provinsi maupun pusat," terang Mahyeldi.

"Kita akan surati Pemerintah Provinsi Sumatera Barat, agar segera diambil langkah strategis akan masalah ini," tambah Mahyeli.

Baca juga: Bencana Lahar Dingin Sumbar, BSI Bantu Rp200 Juta, Apical Grup Distribusikan 6 Ton Minyak Goreng

Dalam pertemuan itu tampak dua pedagang cabai yakni Syafrudin dan Nasril. Selain itu juga hadir perwakilan dari Bank Indonesia, Bulog, Polresta Padang dan Kepala SKPD terkait.

Halaman:

Penulis:
Editor:
Sumber:

Bagikan: