Gubernur Perintahkan Penarikan Buku Penjas Berbau Porno dari Sekolah

Kamis, 06 Oktober 2016, 11:34 WIB | Kabar Daerah | Provinsi Sumatera Barat
Gubernur Perintahkan Penarikan Buku Penjas Berbau Porno dari Sekolah
Inilah bagian Buku Pendidikan Jasmani Olahraga dan Kesehatan berbau porno, yang telah beredar di sejumlah sekolah di Kabupaten Pasaman dan Pasaman Barat, Sumatera Barat. (istimewa)
VISI MISI CALON GUBERNUR SUMBAR PILKADA SERENTAK 2024

VALORAnews -- Gubernur Sumbar, Irwan Prayitno menegaskan, menyampaikan materi pelajaran pada siswa setiap sekolah dan instansi terkait, harus tetap memerhatikan jenjang ketuntasan materi yang perlu diserap siswa pada level usia didiknya.

"Setiap siswa berhak atas pendidikan dan pembinaan yang benar dan tidak dijejali terlalu berlebihan," tegas Irwan, Kamis (6/10/2016), sekaitan beredarnya Buku Pendidikan Jasmani Olahraga dan Kesehatan berbau porno di sejumlah sekolah di Kabupaten Pasaman dan Pasaman Barat, Sumatera Barat.

Buku yang sudah beredar sejak 2011 ini, ungkap Irwan, merupakan bantuan dari Kementerian Pendidikan melalui dana BOS 2011. "Dinas Pendidikan dan Kebudayaan Provinsi Sumbar, sudah meminta penarikan dan investigasi kasus serupa ke seluruh jajaran di tingkat kota dan kabupaten di Sumatera Barat," ujar Irwan sembari mengucap terima kasih atas masukan/informasi dari masyarakat tentang buku tersebut.

Sementara, Kepala Dinas Pendidikan dan Kebudayaan Sumbar, Burhasman Bur, telah menerbitkan surat pelarangan penggunaan buku tersebut melalui Surat No 007/887/Dikdas/2016 tertanggal 5 Oktober 2016.

Baca juga: PILKADA 2024: Di Pessel, Pemilih Berkurang 555 Orang di DPT

"Buku Pendidikan Jasmani Olahraga dan Kesehatan untuk siswa kelas V SD/MI yang diterbitkan Pusat Perbukuan Kementrian Pendidikan Nasonal 2010 dengan penulis Dadan Heryana dan editor Bambang Syamsudar ini, tidak boleh lagi diajarkan ke siswa," tegas Burhasman pada surat yang dikirim ke seluruh Dinas Pendidikan kabupaten/kota di Sumbar.

Diketahui, pada halaman 57-61 buku itu, pada materi menjaga kebersihan alat reproduksi, terdapat unsur vulgar (porno) serta tidak sesuai dengan tingkat perkembangan anak/siswa. Selain itu, juga tak sejalan dengan adat istiadat Minangkabau serta masyarakat Sumatera Barat.

"Kita juga meminta, buku tersebut ditarik dari siswa melalui sekolah dan dikumpulkan pada satu tempat untuk penyimpanan. Kemudian, melaporkan jumlah buku dimaksud yang telah beredar kepada Disdik dan Kebudayaan Sumbar," ujar Burhasman. (kyo)

TANGGAPAN MASYARAKAT TENTANG CALON GUBERNUR DAN WAKIL GUBERNUR PILKADA SERENTAK 2024

Penulis:
Editor:
Sumber:

Bagikan: