Polsek Koto Tangah Luncurkan Komunitas MPPKA
VALORAnews - Tingginya angka kecelakaan kereta api di perlintasan tanpa plang yang terjadi di kawasan Polsek Koto Tangah, membuat sang komandan, Kompol Jon Hendri, prihatin. Catatan yang berhasil dihimpun selang setahun terakhir, telah lebih dari 10 jiwa yang jadi korban, belum lagi kerugian harta.
"Mengantisipasi kemungkinan buruk ini terus terjadi, karena banyak perumahan yang harus melewati rel kereta api, kita menginisiasi terbentuknya Masyarakat Peduli Perlintasan Kereta Api (MPPKA)," ungkap Kompol Jon Hendri, Senin (3/10/2016) disela-sela peresmian MPPKA di Simpang Anak Aia, kelurahan Lubuk Buaya, Padang.
Dikatakan, sebenarnya sudah sejak lama masyarakat sekitar Koto Tangah ini melakukan pengamanan swadaya di setiap perlintasan kereta api tanpa plang. "Ini murni kesadaran masyarakat dalam menjaga keselamatan, baik itu pengendara maupun pejalan kaki yang melintasi rel kereta api," tambahnya.
Sementara, Hasan Basri (64) yang berprofesi sebagai tukang ojek di Simpang Anak Aia, mengaku, dia dan rekan seprofesi lainnya, secara bergiliran berjaga di pangkalan yang berada tepat di samping perlintasan rel itu.
Baca juga: Dugaan Suap Proyek Pembangunan Jalur Kereta Api, KPK akan Periksa Penerima Sleeping Fee
"Kami sudah hafal jadwal kereta api yang lewat di sini. Jadi, kami segera menghentikan semua pengendara dan memberi tahu, bahwa kereta akan lewat," ujar pria yang akrab disapa Mak Uniang tersebut.
Ada 25 tukang ojek di Pangkalan Simpang Anak Aia dan mereka semua secara aktif membantu pengguna jalan agar terhindar dari bahaya. Semua kegiatan tersebut dilakukan tanpa meminta imbalan apapun.
"Kami mengapresiasi kegiatan rekan-rekan. Dengan diluncurkannya MPPKA di sini, diharapkan jadi contoh bagi tempat-tempat lain yang terdapat perlintasan kereta api," kata Kompol Jon Hendri yang didaulat jadi pembina MPPKA.
Di kesempatan itu, Kompol Jon Hendri juga memberikan rompi dan bendera yang bertuliskan awas ada kereta api pada perwakilan MPPKA.
Baca juga: Aset Kereta Api di Padang Panjang akan Dijadikan Destinasi Wisata, Ini Kata Dirjen Perkeretaapian
"Rompi dan bendera ini, kita harapkan dapat jadi alat bantu mereka dalam menjalankan tugas. Karena, dengan rompi dan bendera ini, pengendara dapat segera sadar, bahwa mereka berada dekat perlintasan," tuturnya.
Penulis:
Editor:
Sumber:
Berita Terkait
- Debat Pamungkas Pemilihan Wali Kota dan Wakil Wali Kota Padang Berlangsung 3,5 Jam
- Reses Dapil Masa Sidang I ke Kecamatan Nanggalo, Evi Yandri Terima 30 Aspirasi Warga
- LUTD PLN, Wujudkan Mimpi Asmanidar 'Bertemu' Prabowo-Gibran
- Debat Pilkada Padang 2024, Cawakonya Lulusan Luar Negeri, Panelisnya Dosen dan Akuntan
- Kombes Ferry Harahap Wisuda Gelar Doktor Administrasi Publik, Ini Harapan Plt Gubernur Sumbar