Kasus Difteri: Alex: Upaya Pencegahan Masih Minim

Rabu, 04 Maret 2015, 06:56 WIB | Wisata | Kota Padang
Kasus Difteri: Alex: Upaya Pencegahan Masih Minim
Anggota Komisi IX DPR-RI Alex Indra Lukman

VALORANEWS - Anggota komisi kesehatan DPR RI, Alex Indra Lukman menyayangkan, masih banyaknya orang tua yang masih enggan mengikutkan anak-anak mereka, ikut program vaksinasi massal Difteri. Munculnya sikap pesimistis orangtua itu, tidak lain disebabkan merebaknya isu yang menyebutkan vaksin Difteri itu mengandung unsur lemak babi, sehingga haram untuk digunakan.

"Tidak perlu para orang tua merasa khawatir dengan diadakannya vaksin difteri tersebut apalagi kini program vaksin itu sudah menjadi program wajib bagi Pemko Padang. Toh vaksin itu gunanya bagi anak-anak kita selaku generasi penurus, agar tidak mudah terserang berbagai penyakit, dan pemberian vaksin itu pun sebagai bentuk kepedulian dan tanggung jawab pemerintah pada rakyatnya," tekan Alex, beberapa saat lalu.

Dikatakan Alex, terlalu naif bagi BPOM dan juga Kemenkes membiarkan beredaranya vaksin yang tidak baik tersebut di kalangan umum, tanpa ada kajian lebih dulu. "Untuk diketahui, sebelum vaksin itu dibuat, tentunya sudah dilakukan serangkaian tes termasuk uji label halal," tandasnya.

Sejalan dengan adanya program wajib vaksinasi difteri itu, Alex mengimbau setiap orangtua murid, untuk tidak selalu menyalahkan pemerintah dengan munculkan kasus difteri yang kini terjadi di Kota Padang dan mungkin juga di kota lainnya di tanah air ini.

Baca juga: Difteri Landa Sumbar, Dede Yusuf: Sanksi bagi yang Menutupi Kasus

Alex juga menyebutkan bila wabah difteri ini pernah muncul di tahun 2012 lalu di pulau Jawa, dan kini muncul di Padang. Dia juga menyebutkan agar penyebaran bakteri difteri itu bisa diatasi, disarankan masyarakat melakukan upaya pencegahan yang dimulai dengan melakukan pembersihan lingkungan di sekitar rumah.

"Tetap yang saya lihat, upaya pencegahan masyarakat itu baru dilakukan setelah penyakit itu mewabah pada masyarakat," tukas Alex. (kyo)

Penulis:
Editor:
Sumber:

Bagikan: