7,4 Persen Kredit UMKM Sumbar Bermasalah

Selasa, 19 Juli 2016, 06:02 WIB | Olahraga | Provinsi Sumatera Barat
7,4 Persen Kredit UMKM Sumbar Bermasalah
Gubernur Sumbar, Irwan Prayitno saat bersilaturrahim Lebaran 1437 H, di Kantor Perwakilan Bank Indonesia Provinsi Sumatera Barat, Senin (18/7/2016). (istimewa)

VALORAnews - Hingga Juni atau akhir triwulan II tahun 2016, Bank Indonesia (BI) mencatat, Non Performing Loans (NPL) atau kredit bermasalah untuk Usaha Mikro Kecil Menengah (UMKM) di Sumbar, mencapai angka 7,4 persen. Presentase tersebut telah melebihi ambang batas yang ditetapkan BI yakni 5 persen.

Kepala Kantor Perwakilan Bank Indonesia (KPw BI) Sumatera Barat (Sumbar), Puji Atmoko mengatakan, meningkatnya rasio NPL dimaksud harus menjadi perhatian oleh pihak perbankan. NPL kredit UMKM yang paling tinggi yakni sektor usaha menengah. Hampir 12 persen.

"Yang paling besar memang usaha menengah. Kalau NPL keseluruhan UMKM 7,4 persen. Artinya itu alert-nya kuning, karena harapan kita di bawah 5 persen," ungkapnya Senin (18/7/2016), di Padang.

Melihat peningkatan rasio NPL, Puji mengimbau perbankan, agar lebih berhati-hati dan teliti dalam menyalurkan kredit. Permasalahan yang menjadi penyebab kredit bermasalah harus diselesaikan terlebih dahulu. "Ini perlu dibenahi, harus fokus dulu karena NPL-nya tinggi," pintanya.

Baca juga: Bencana Banjir Hantam Sektor Perikanan Sumbar, Ini Paparan Mahyeldi ke Menteri KKP

Peningkatan kredit bermasalah di Sumatera Barat, telah terpantau oleh KPw BI Sumatera Barat sejak triwulan I/2016, yakni 3,1 persen. Meningkat dari triwulan IV tahun 2015 yang hanya dari 2,7 persen. (dal)

Penulis:
Editor: Devan Alvaro
Sumber:

Bagikan: