7,4 Persen Kredit UMKM Sumbar Bermasalah
VALORAnews - Hingga Juni atau akhir triwulan II tahun 2016, Bank Indonesia (BI) mencatat, Non Performing Loans (NPL) atau kredit bermasalah untuk Usaha Mikro Kecil Menengah (UMKM) di Sumbar, mencapai angka 7,4 persen. Presentase tersebut telah melebihi ambang batas yang ditetapkan BI yakni 5 persen.
Kepala Kantor Perwakilan Bank Indonesia (KPw BI) Sumatera Barat (Sumbar), Puji Atmoko mengatakan, meningkatnya rasio NPL dimaksud harus menjadi perhatian oleh pihak perbankan. NPL kredit UMKM yang paling tinggi yakni sektor usaha menengah. Hampir 12 persen.
"Yang paling besar memang usaha menengah. Kalau NPL keseluruhan UMKM 7,4 persen. Artinya itu alert-nya kuning, karena harapan kita di bawah 5 persen," ungkapnya Senin (18/7/2016), di Padang.
Melihat peningkatan rasio NPL, Puji mengimbau perbankan, agar lebih berhati-hati dan teliti dalam menyalurkan kredit. Permasalahan yang menjadi penyebab kredit bermasalah harus diselesaikan terlebih dahulu. "Ini perlu dibenahi, harus fokus dulu karena NPL-nya tinggi," pintanya.
Baca juga: Bencana Banjir Hantam Sektor Perikanan Sumbar, Ini Paparan Mahyeldi ke Menteri KKP
Peningkatan kredit bermasalah di Sumatera Barat, telah terpantau oleh KPw BI Sumatera Barat sejak triwulan I/2016, yakni 3,1 persen. Meningkat dari triwulan IV tahun 2015 yang hanya dari 2,7 persen. (dal)
Penulis:
Editor: Devan Alvaro
Sumber:
Berita Terkait
- SPFC Tetapkan GHAS jadi Homebase Liga 1, MoU Diajukan 3 Mei 2024, Ini Penjelasan Kadispora
- 5 Videotrone Pemprov Siarkan Live Indonesia vs Irak, Lokasinya di Padang, Sawahlunto dan Alahan Panjang
- Deal! Homebase SPFC Tetap di GHAS, Mahyeldi Berterimakasih atas Perhatian Legislator di Senayan
- Pengurus IPSI Sumatera Barat Ikuti Bimtek Peningkatan Kapasitas, Ini Pesan Ketua DPRD Sumbar
- Karateka Shokaido Sumatera Barat Ikuti Kejurnas di Bengkalis, Ini Pesan Suwirpen Suib