Jasa Penukaran Uang di Tepi Jalan Mulai Menjamur di Padang
VALORAnews -- Dua pekan jelang lebaran Idul Fitri, jasa penukaran uang mulai menjamur. Para "penjual" uang kertas baru tersebut, terlihat menjajakan uang di pinggir jalan. Terutama di kawasan pusat Kota Padang, Sumatera Barat (Sumbar).
Pantauan valora.co.id pada Rabu (22/6/2016), lokasi yang dijadikan tempat penukaran uang seperti di Jalan Dipenegoro, kawasan Jembatan Siti Nurbaya dan di Jalan Sisingamangaraja.
Mereka mayoritas menggunakan kendaraan roda, dua yang diparkir di pinggir jalan. Dengan memegang uang tersebut, mereka menawarkan segenggam uang kepada masyarakat, untuk ditukarkan.
Di sepanjang sisi jalan tersebut, mereka berdiri berjajar sembari menawarkan bendelan uang baru dengan pecahan bervariasi. Mulai dari Rp2.000, Rp5.000, Rp10 ribu dan terbesar Rp20 ribu kepada pengguna jalan yang melintas.
Menurut Anto alias Lelek yang sudah lima tahun menjual jasa penukaran uang di pinggir jalan tersebut mengaku, sejak pukul 10.00 WIB dia melakukan aktivitasnya tersebut. Pada sorenya, barulah dia mengakhiri kegiatan itu.
"Contohnya untuk uang pecahan Rp2.000, jika masyarakat ingin menukarkan senilai Rp100 ribu, uang mereka tetap utuh dengan nilai sesuai yang ditukarkan dengan mengambil jasa penukaran Rp10 ribu. Jadi mereka cukup bayar Rp110 ribu saja," katanya.
Disebutkan, pekerjaan tersebut, hanya merupakan pekerjaan musiman saja. Dia mengaku, jasa penukaran tersebut, dimodali oleh induak samangnya. "Jadi kita akan stor berapa hasil dari penukaran uang tersebut ke induak samang. Tidak setiap hari pula distor, tergantung hasil penjualan," ujarnya.
Sebelumnya, Kepala Bank Indonesia (BI) Perwakilan Sumbar, Puji Atmoko mengimbau kepada masyarakat dalam kegiatan penukaran pecahan uang kecil, agar melakukan penukaran Uang Pecahan Kecil (UPK) di bank umum dan BPR yang memang telah disiapkan untuk melayani penukaran bagi masyarakat dan tidak menggunakan jasa penukaran uang di pinggir jalan.
"Hal itu dimaksudkan agar terhindar dari risiko menerima jumlah lembar uang yang tidak sesuai. Dimungkinkan adanya terselip uang palsu, dan risiko terkena tambahan biaya," sebutnya. (dal)
Penulis:
Editor:
Sumber:
Berita Terkait
- Festival Rakyat Muaro Padang, Hadirkan Suasana Tempoe Doeloe
- Bisa Main PS dan Nonton Netflix di Kafe Unik Pusat Kota Ini, Cek Lokasi Yuk!
- Rekomendasi 6 Kunjungan Wisata Air di Sumbar, Suasana Padang Rasa Bali
- 4 Monumen Bersejarah yang Tinggal Kenangan di Sumbar, Patut Dilestarikan?
- Ekowisata Padang Janiah, Potensi Wisata yang Tak Tergarap di Kota Padang
Libur Lebaran 2024, Tingkat Hunian Hotel Naik 100 Persen
Wisata - 21 April 2024