Seri Diskusi #3 Temu Alumni dan Kongres V IKA Unand: Gagasan Minang Mart, Syafruddin Karimi: Mana Konsep Tertulisnya?

Selasa, 07 Juni 2016, 17:19 WIB | Olahraga | Provinsi Sumatera Barat
Seri Diskusi #3 Temu Alumni dan Kongres V IKA Unand: Gagasan Minang Mart, Syafruddin...
Guru Besar FE Unand, Syafruddini Karimi saat menyampaikan padangannya terhadap Minang Mart pada seri diskusi #3 jelang Temu Alumni dan Kongres V IKA Unand, Jumat (3/6/2016). (mangindo kayo/valoranews)
VISI MISI CALON GUBERNUR SUMBAR PILKADA SERENTAK 2024

VALORAnews -- Guru besar Fakultas Ekonomi Unand, Prof Syafruddin Karimi menegaskan, apapun alasannya, baik dikelola BUMD maupun pemerintah, sebuah bisnis harus memiliki business plan (rencana bisnis-red) yang jelas dan terukur. Apalagi jika dikelola BUMD.

"Sebagai peneliti maupun masyarakat Sumbar, saya tegaskan, saya memiliki tanggung jawab moral mengkritisi program Minang Mart ini. Karena dia akan dikelola oleh BUMD dan bersentuhan pula dengan kepentingan publik," tegas Syafruddin dalam seri diskusi #3 jelang Temu Alumni dan Kongres V IKA Unand, Jumat (3/6/2016).

Diskusi bertemakan "Membangun Ekonomi Sumbar yang Adil dan Merakyat" itu, dipandu Pemred Padang Ekspres, Nasrian Bahzen. Sebagai pembicara, Gubernur Sumbar, Irwan Prayitno, Syafruddin Karimi (guru besar FE Unand) dan Sengaja Budi Syukur (Kadin Sumbar).

Juga hadir dikesempatan itu, Ketua Umum DPP IKA Unand, Fasli Jalal, Tafdil Husni (Rektor Unand), Yonisfar (ketua harian DPP IKA Unand), Helmi (mantan wakil rektor IV), Harif Amali Rivai (Dekan Fakultas Ekonomi Unand), Reni Mayerni (Sekjen DPP IKA Unand) serta sejumlah alumni lintas profesi.

Baca juga: Cuti Kampanye Pilkada Serentak 2024, Mahyeldi Usulkan Wagub jadi Pjs Gubernur Sumbar

Dalam diskusi hampir dua jam itu, Syafrudin tak ragu menjelaskan posisinya sebagai tukang kritik. "Saya memang tukang kritik kebijakan. Namun, semua tentu berdasarkan data. Khusus Minang Mart ini, saya belum pernah tahu atau lihat konsep tertulisnya. Kalau ada, mari kita kupas bersama-sama," ujar Syafruddin Karimi kepada Irwan Prayitno yang juga dihadirkan sebagai pembicara.

Pernyataan itu disampaikan Syafruddin, menanggapi pandangan Irwan Prayitno yang menyebut, sebuah bisnis tidak selalu memiliki grand design tertulis. Karena itu, Syafruddin mendukung agar diskursus tentang plus minus Minang Mart terus digulirkan di ruang publik.

"Selain demi penyempurnaan konsep Minang Mart, dialektika ini juga bagus untuk mengasah intelektual masyarakat Sumbar. Lihatlah, betapa banyak lahir tulisan di berbagai media massa tentang Minang Mart ini. Ini sesuatu yang luar bisa secara akademik," ungkapnya.

"Jika saya juga harus berseberangan dengan semua orang di ruangan ini ataupun di Sumbar ini secara umum, saya akan terus menyuarakan apa-apa yang saya ajarkan dan yakini benar secara akademis. Hal ini sama saja dengan sikap saya saat proses spin off PT Semen Padang, beberapa tahun silam. Saat itu, saya juga sendirian," tegas Syafruddin Karimi. (kyo)

Baca juga: PILKADA 2024: Di Pessel, Pemilih Berkurang 555 Orang di DPT

TANGGAPAN MASYARAKAT TENTANG CALON GUBERNUR DAN WAKIL GUBERNUR PILKADA SERENTAK 2024

Penulis:
Editor:
Sumber:

Bagikan: