Seri Diskusi #3 Temu Alumni dan Kongres V IKA Unand: Bisnis Ritel Bukanlah Gampang
VALORAnews - Guru besar Fakultas Pertanian Unand, Helmi menilai, elemen dasar dari gagasan Minang Mart sudah terpenuhi. BUMD sebagai instrumen pemda sudah dibentuk. Hanya saja, katanya, team work perlu dipersiapkan dengan matang.
"Bagaimanapun rakyat akan jadi bagian dari proses pembentukan Minang Mart ini," kata Helmi yang juga mantan Wakil Rektor IV Unand itu pada seri diskusi #3 jelang Temu Alumni dan Kongres V IKA Unand, Jumat (3/6/2016).
Selain menyiapkan team work, Helmi menyarankan, sebaiknya tidak semua barang-barang ritel diakomodasi di Minang Mart. Sebab, jumlahnya bisa mencapai ribuan item. Sebaiknya, perlu dicari barang-barang unggulan. Selain itu, bisnisnya juga dijalankan secara bertahap. (Baca: Jalankan Minang Mart, Irwan: Tiga Profesional Bidang Ritel akan di-Hire)
Bila dirinci, tegas Helmi, tiga pertanyaan tadi mesti terjawab. Kemampuan team work, mengerjakan secara efisien dan ekspansi ke daerah. "Bila semua sudah terjawab, ditambah elemen dasar yang sempurna, Minang Mart akan jalan secara berangsur-angsur," ujar dia.
Diskusi bertemakan "Membangun Ekonomi Sumbar yang Adil dan Merakyat" itu, dipandu Pemred Padang Ekspres, Nasrian Bahzen. Sebagai pembicara, Gubernur Sumbar, Irwan Prayitno, Syafruddin Karimi (guru besar FE Unand) dan Sengaja Budi Syukur (Kadin Sumbar).
Juga hadir dikesempatan itu, Ketua Umum DPP IKA Unand, Fasli Jalal, Tafdil Husni (Rektor Unand), Yonisfar (ketua harian DPP IKA Unand), Helmi (mantan wakil rektor IV), Harif Amali Rivai (Dekan Fakultas Ekonomi Unand), Reni Mayerni (Sekjen DPP IKA Unand) serta sejumlah alumni lintas profesi.
Pernyataan Helmi ini, diamini Fasli Jalal. Dia meminta gubernur, merinci setiap perencanaan hingga pengawasan, agar Minang Mart bisa jadi model bisnis daerah yang menasional bahkan mendunia.
Sementara, Harif Amali Rivai mengingatkan, bahwa menjalankan sebuah bisnis ritel, tidaklah pekerjaan gampang. Karena itu, perlu disiapkan sedetail mungkin standard operating procedure (SOP), agar pelaksanaannya terukur dan terkontrol. (Baca: Gagasan Minang Mart, Syafruddin Karimi: Mana Konsep Tertulisnya?)
Baca juga: Majelis BPSK Padang Temui Wakil Ketua DPRD Sumbar, Ini yang Dibicarakan
"Bila tidak cermat, ini bisa mengancam juga performa PT Jamkrida. Satu atau dua pengusaha saja yang macet kreditnya senilai Rp100 juta, itu sudah bisa menganggu keuangan PT Jamkrida," tambah akuntan publik yang juga mantan Komisaris Utama PT Jamkrida Sumbar, Teddy Alfonso yang juga hadir di diskuti itu. (Baca: Bunga Kredit Minang Mart Flat, Tafdil: 7 Persen itu Angka yang Besar)
Penulis:
Editor: Devan Alvaro
Sumber:
Berita Terkait
- Ribuan Warga Padang Ikuti Senam Golkar Bersatu di GOR Agus Salim
- Sumbar Kirim 170 Anggota Ikuti Pra-Popnas, Ini Pesan Audy Joinaldy
- BPKH Hajj Run 2024 Diikuti Peserta dari Berbagai Provinsi di Indonesia
- Ketua Perwosi Sumbar Beri Penghargaan Khusus untuk Atlet dan Pelatih Wanita Berprestasi di PON dan Peparnas 2024
- Sumbar Kirim 57 Atlet untuk Berlaga Peparnas XVII Jawa Tengah, Dua Emas jadi Target
Pjs Bupati Agam jadi Instruktur Olahraga Rabu Pagi, Ini Pesannya
Olahraga - 20 November 2024
Ribuan Warga Padang Ikuti Senam Golkar Bersatu di GOR Agus Salim
Olahraga - 16 November 2024
Sumbar Kirim 170 Anggota Ikuti Pra-Popnas, Ini Pesan Audy Joinaldy
Olahraga - 10 November 2024