Seri Diskusi #3 Temu Alumni dan Kongres V IKA Unand: Bisnis Ritel Bukanlah Gampang

Selasa, 07 Juni 2016, 17:18 WIB | Olahraga | Provinsi Sumatera Barat
Seri Diskusi #3 Temu Alumni dan Kongres V IKA Unand: Bisnis Ritel Bukanlah Gampang
Ketua Kadin Sumbar, Sengaja Budi Syukur memberikan dukungannya terhadap gagasan Minang Mart pada seri diskusi #3 jelang Temu Alumni dan Kongres V IKA Unand, Jumat (3/6/2016). (mangindo kayo/valoranews)

VALORAnews - Guru besar Fakultas Pertanian Unand, Helmi menilai, elemen dasar dari gagasan Minang Mart sudah terpenuhi. BUMD sebagai instrumen pemda sudah dibentuk. Hanya saja, katanya, team work perlu dipersiapkan dengan matang.

"Bagaimanapun rakyat akan jadi bagian dari proses pembentukan Minang Mart ini," kata Helmi yang juga mantan Wakil Rektor IV Unand itu pada seri diskusi #3 jelang Temu Alumni dan Kongres V IKA Unand, Jumat (3/6/2016).

Selain menyiapkan team work, Helmi menyarankan, sebaiknya tidak semua barang-barang ritel diakomodasi di Minang Mart. Sebab, jumlahnya bisa mencapai ribuan item. Sebaiknya, perlu dicari barang-barang unggulan. Selain itu, bisnisnya juga dijalankan secara bertahap. (Baca: Jalankan Minang Mart, Irwan: Tiga Profesional Bidang Ritel akan di-Hire)

Bila dirinci, tegas Helmi, tiga pertanyaan tadi mesti terjawab. Kemampuan team work, mengerjakan secara efisien dan ekspansi ke daerah. "Bila semua sudah terjawab, ditambah elemen dasar yang sempurna, Minang Mart akan jalan secara berangsur-angsur," ujar dia.

Baca juga: Potensi Pertanian dan EBT Sumbar Belum Tergarap, Audy Joinaldy: Pemerintah Terkendala Hilirisasi dan Investasi

Diskusi bertemakan "Membangun Ekonomi Sumbar yang Adil dan Merakyat" itu, dipandu Pemred Padang Ekspres, Nasrian Bahzen. Sebagai pembicara, Gubernur Sumbar, Irwan Prayitno, Syafruddin Karimi (guru besar FE Unand) dan Sengaja Budi Syukur (Kadin Sumbar).

Juga hadir dikesempatan itu, Ketua Umum DPP IKA Unand, Fasli Jalal, Tafdil Husni (Rektor Unand), Yonisfar (ketua harian DPP IKA Unand), Helmi (mantan wakil rektor IV), Harif Amali Rivai (Dekan Fakultas Ekonomi Unand), Reni Mayerni (Sekjen DPP IKA Unand) serta sejumlah alumni lintas profesi.

Pernyataan Helmi ini, diamini Fasli Jalal. Dia meminta gubernur, merinci setiap perencanaan hingga pengawasan, agar Minang Mart bisa jadi model bisnis daerah yang menasional bahkan mendunia.

Sementara, Harif Amali Rivai mengingatkan, bahwa menjalankan sebuah bisnis ritel, tidaklah pekerjaan gampang. Karena itu, perlu disiapkan sedetail mungkin standard operating procedure (SOP), agar pelaksanaannya terukur dan terkontrol. (Baca: Gagasan Minang Mart, Syafruddin Karimi: Mana Konsep Tertulisnya?)

Baca juga: Majelis BPSK Padang Temui Wakil Ketua DPRD Sumbar, Ini yang Dibicarakan

"Bila tidak cermat, ini bisa mengancam juga performa PT Jamkrida. Satu atau dua pengusaha saja yang macet kreditnya senilai Rp100 juta, itu sudah bisa menganggu keuangan PT Jamkrida," tambah akuntan publik yang juga mantan Komisaris Utama PT Jamkrida Sumbar, Teddy Alfonso yang juga hadir di diskuti itu. (Baca: Bunga Kredit Minang Mart Flat, Tafdil: 7 Persen itu Angka yang Besar)

Halaman:
IKLAN NOMOR URUT PEMILIHAN GUBERNUR DAN WAKIL GUBERNUR SUMBAR PEMILIHAN 2024

Penulis:
Editor: Devan Alvaro
Sumber:

Bagikan:
IKLAN CALON WALI KOTA DAN WAKIL WALI KOTA PADANG PEMILIHAN SERENTAK 2024
IKLAN TOLAK POLITIK UANG PEMILIHAN SERENTAK 2024 KPU SUMBAR
IKLAN SOSIALISASI NOMOR URUT CALON BUPATI-WAKIL BUPATI KEPULAUAN MENTAWAI