Interupsi Bersahutan di DPRD Padang Saat Penyampaian 3 Ranperda
VALORAnews -- Paripurna DPRD Padang, Selasa (10/5/2016) jadi riuh. Pemicunya, interupsi yang dilayangkan Ketua Fraksi Partai Nasdem, Meilinda Rose. Politisi perempuan ini tampak ngotot dengan interupsinya. Sikap keukuh Meilinda ini, akhirnya berbuah interupsi pula dari anggota dewan lainnya yang berbeda pendapat.
Menurut Meilinda, satu dari tiga Ranperda yang diajukan Pemko Padang pada paripurna itu, tak selaras dengan kebijakan Presiden Jokowi. "Kenapa Ranperda tentang perubahan Perda Izin Gangguan masih masih diajukan perubahannya. Ranperda ini masuk kategori yang menghambat iklim investasi sebagaimana disampaikan Presiden Joko Widodo," ujar Meilinda.
Interupsi Meilinda ini lalu dipotong Zaharman dari Fraksi Partai Hanura. Menurut Zaharman, paripurna ini seharusnya tidak membahas materi pada agenda pokok paripurna ini. "Saya menghargai pendapat teman-teman. Namun perlu saya sampaikan, sesuai mekanisme, untuk membahasnya akan ada rapat paripurna lain," ujar Zaharman.
Penjelasan Zaharman dan sejumlah anggota dewan lainnya, terkesan tak mmapu membuat Meilinda paham. Dia malah tetap bersikukuh meminta penjelasan Wakil Walikota Padang yang hadir dalam paripurna yang dipimpin Ketua DPRD, Erisman itu. Menurutnya, wawako harus menjawab apa yang dia pertanyakan.
Baca juga: Reses Masa Sidang I Tahun 2024 DPRD Padang, Ini Aspirasi yang Diserap Muharlion
Karena masing-masing pihak bersikukuh, Erisman mengambil alih kembali persidangan. Dia langsung saja menutup paripurna dengan agenda penyampaian tiga Ranperda dari eksekutif itu. Yaitu Ranperda tentang Perlindungan Pohon Pelindung, Ranperda tentang Izin Gangguan dan Ranperda tentang Pengelolaan Rumah Kost.
Walaupun palu sudah diketok sebanyak tiga kali sebagai paripurna telah berakhir, namun Meilinda Rose tetap saja mengajukan interupsi. Merasa tidak diacuhkan, Meilinda Rose tampak tak bisa menyembunyikan raut kekesalan di wajahnya.
Usai paripurna, Wawako Padang, Emzalmi mendatangi politisi asal daerah pemilihan Koto Tangah itu. Emzalmi mengatakan, bukan tidak mau menjelaskan apa yang jadi pertanyaan Meilinda. Melainkan, paripurna ini hanya mengagendakan soal mendengarkan penyampaikan walikota tentang tiga Ranperda. Tidak ada agenda tanya jawab.
"Saya bukan tidak mau menjelaskan, tapi agendanya tidak ada tanyajawab. Saya justru menghormati rapat paripurna dan anggota dewan terhormat," ungkap pamong senior itu. (klg)
Baca juga: Perubahan APBD Padang Tahun 2024 Ditetapkan Rp2,8 Triliun
Penulis:
Editor:
Sumber:
Berita Terkait
- Debat Pamungkas Pemilihan Wali Kota dan Wakil Wali Kota Padang Berlangsung 3,5 Jam
- Reses Dapil Masa Sidang I ke Kecamatan Nanggalo, Evi Yandri Terima 30 Aspirasi Warga
- LUTD PLN, Wujudkan Mimpi Asmanidar 'Bertemu' Prabowo-Gibran
- Debat Pilkada Padang 2024, Cawakonya Lulusan Luar Negeri, Panelisnya Dosen dan Akuntan
- Kombes Ferry Harahap Wisuda Gelar Doktor Administrasi Publik, Ini Harapan Plt Gubernur Sumbar