Sistem Pendidikan di Padang Belum Menyentuh Jiwa dan Pemikiran Siswa

Rabu, 27 April 2016, 14:55 WIB | Kabar Daerah | Kota Padang
Sistem Pendidikan di Padang Belum Menyentuh Jiwa dan Pemikiran Siswa
Anggota fraksi PKS DPRD Padang, Budiman Dt Malano Garang. (Mangindo kayo/valoranews)
TANGGAPAN MASYARAKAT TENTANG CALON GUBERNUR DAN WAKIL GUBERNUR PILKADA SERENTAK 2024

VALORAnews - Anggota Fraksi PKS DPRD Padang, Budiman Dt Malano Garang menilai, dari substansi pendidikan, ternyata sistem yang diterapkan di Kota Padang selama ini, belum menyentuh jiwa dan pemikiran siswa. Sementara, pada hakekatnya, para siswa di Kota Padang itu sudah diarahkan dan dididik untuk menjalani pendidikan dalam nuansa Islami.

"Kejadian ini (party night Smantri angkatan 36-red) ini, lebih pada nuansa hura-hura dengan budaya kebarat-baratan. Sementara, sejak SD hingga SMA, mereka telah dibiasakan dalam nuansa Islami. Hal ini tentu harus jadi bahan refleksi kita kedepan, dalam menciptakan generasi unggul yang memahami agamanya, Islam, secara lebih baik," ungkap Budiman, Rabu (27/4/2016).

Agar kejadian ini tak terulang kembali di masa depan, persoalan keagamaan ini seharusnya bukan lagi dianggap sebagai persoalan di rumah ibadah saja. Akan tetapi, soal keagamaan ini diterapkan di setiap aktivitas kehidupan.

"Kedepan, kita perlu melakukan penguatan-penguatan terhadap guru sehingga bisa memberikan materi pelajaran dengan nuansa Islami. Contoh sederhananya, image yang timbul jika kita belajar Bahasa Inggris dengan mengambil nama Jhon and Marry. Persepsi siswa akan berbeda, jika yang dicontohkan itu dengan menggunakan nama islami seperti Ahmad dan Fatimah," terang Budiman yang duduk di Komisi I DPRD Padang itu.

Baca juga: Anggota Fraksi PKS Nilai DPRD Sumbar Urus Persoalan Sepele jika Usulan Hak Angket Berlanjut

Dengan meningkatkan pemahaman keislaman guru, terang Budiman, maka dia bisa jadi teladan bagi setiap siswanya. Karena, dari sisi siswa, mereka telah dibiasakan dengan pola islami itu seperti mengenakan jilbab bagi yang musliman, mengikuti pesantren Ramadhan, subuh mubarakah, asmaul husna dan kegiatan lainnya.

"Pemahaman orang tua juga perlu kita benahi, demi menciptakan generasi yang Islami ini. Hal ini merupakan pekerjaan besar yang membutuhkan waktu dan tenaga yang tidak sedikit," terang Budiman.

Pernyataan Budiman ini menyikapi fenomena party night yang digelar siswa Kelas XII SMAN 3 Padang angkatan 36 pada Sabtu (23/4/2016) malam lalu di Kolam Renang Hotel Bumiminang. Pesta perpisahan ini kemudian jadi heboh dan pro-kontra, setelah diposting ke media sosial lalu menyebar secara viral. (kyo)

Penulis:
Editor: Devan Alvaro
Sumber:

Bagikan: