Kondisi Korban Sandera Milisi Filipina Sudah Diketahui
VALORAnews---Kondisi salah satu ABK asal Padang yang menjadi sandera kelompok milisi Filipina Abu Sayyaf, Wendi Raka Dian (29) berhasil diketahui. Sang ayah, Aidil, yang juga PNS Pemko Padang itu mengaku sudah mendapat kabar bahwa Wendi dalam keadaan baik-baik saja.
Aidil mengatakan, pihak perusahaan telah menelfonnya sekira pukul 10.00 Wib Kamis (31/3/2016). "Mereka bilang, Wendi dalam keadaan sehat dan aman," kata Aidil saat menerima kunjungan Wakil Walikota Padang Emzalmi, Kamis siang.
Kemudian ketika ditanya harapannya, Aidil bersama keluarga berharap besar semoga Wendi dapat selamat bersama semua rekannya yang disandera. "Semoga anak saya dan rekan-rekannya selamat dan bisa kembali ke rumah ini dengan sehat," harapnya.
Sementara itu Wakil Walikota Padang, H. Emzalmi menyampaikan atas nama Pemerintah Kota Padang dan bersama ninik mamak di Pauh IX ikut prihatin atas musibah yang menimpa Wendi dan juga pak Aidil bersama keluarga. Dimana sudah memasuki enam hari, anak beliau disandera oleh Kelompok Teroris Abu Sayyaf di Negara Filipina.
Baca juga: Granat Sumbar: Gerakan Anti Narkoba Layak Masuk Kurikulum Muatan Lokal di Setiap Satuan Pendidikan
"Kondisi seperti ini merupakan suatu ujian dan cobaan yang berat bagi kita semua. Karena Wendi yang bekerja ke luar negeri di kapal sekarang dalam keadaan kesulitan. Untuk itu mari kita berdoa, semoga anak kita Wendi bisa kembali selamat pulang ke rumah," ujar Wawako Emzalmi yang dalam kesempatan itu didampingi Sekcam Kuranji,Yoga Natasha Amin, Ketua FKAN Pauh IX, Evi Yandri serta tokoh adat dan masyarakat setempat.
Kemudian tambah Wawako, ia meyakini perusahaan tempatnya bekerja dan unsur pemerintah akan berupaya menyelamatkan 10 Warga Negara Indonesia (WNI) yang dtawan kelompok teroris tersebut.
"Alhamdulillah, seperti kita lihat di media massa, sampai saat ini upaya dari Pemerintah Indonesia terus dilakukan. Untuk itu mari kita senantiasa berdoa," imbau Emzalmi.
Sementara terkait penculikan tersebut diketahui, berawal pada Sabtu 26 Maret 2016 lalu, dimana sebanyak 10 WNI selaku awak kapal Brahma 12 yang mengangkut batu bara dibajak kelompok Abu Sayyaf di perairan Filipina. Pembajak diduga, meminta tebusan sekitar Rp 14 miliar agar bisa dibebaskannya seluruh awak kapal tersebut. (vri)
Baca juga: 10 Anak Terlibat Peredaran Narkoba di Padang Selang 3 Bulan Terakhir
Penulis:
Editor: Fanny Komala Sari
Sumber:
Berita Terkait
- 10 Anak Terlibat Peredaran Narkoba di Padang Selang 3 Bulan Terakhir
- Ini Jadwal 3 Paslon Wako-Wawako Padang Pilkada 2024 Mendaftar ke KPU Padang
- PKS Padang Targetkan 40 Persen Suara untuk Iqbal-Amasrul di Pilkada Padang 2024
- PKB, PDIP, PPP dan Ummat Sepakat Koalisi di Pilkada Padang, Calon Wajib Bawa Hasil Survei
- 100 Balita di Kecamatan Lubeg Kategori Stunting, Camat Ajak Kader Posyandu Susun Langkah Antisipasi
10 Anak Terlibat Peredaran Narkoba di Padang Selang 3 Bulan Terakhir
News - 18 September 2024
Elqadri jadi Pj Sekda Bukittinggi, Ini Pesan Wali Kota
News - 17 September 2024
10 Anak Terlibat Peredaran Narkoba di Padang Selang 3 Bulan Terakhir
Kota Padang - 18 September 2024
DPRD Padang Sahkan Peraturan Tata Tertib dan 4 Pimpinan Defenitif
Kota Padang - 14 September 2024