PBHI Kecam Ucapan Firdaus Ilyas
VALORAnews - Kisruh Satpol PP Padang dengan advokat Kota Padang kian memanas. Bantahan Kasat Pol PP Firdaus Ilyas tentang tuduhan penganyiaan yang dilakukan anggotanya yang dimuat salah satu koran harian di Sumbar menuai kecaman. Perhimpunan Bantuan Hukum dan Hak Asasi Manusia Indonesia (PBHI) menuntut agar Wali Kota Padang, mencabut jabatan kepala Pol PP Padang.
Dalam siaran pers yang diterima, Kamis (31/32016), PBHI menyorot kalimat ucapan yang dilontarkan Firdaus Ilyas saat membantah tuduhan penganyiaan anggota Satpol PP Padang terhadap salah seorang pengacara, Asrul Azis Sigalingging. Berikut kutipan ucapan Firdaus Ilyas yang ditayangkan di Koran Singgalang, Rabu (30/3/2016) kemarin.
"Jika benar terjadi pemukulan tentu ada yang terluka dan ada bekas pukulanya. Ini kan tidak. Jika terjadi dorong-dorongan itu biasa. Yang namanya penertiban itu pasti ribut. Hewan saja ditertibkan pasti "manggalabuang". Penertiban seperti ini sudah biasa dan rutin."
PBHI menilai, pernyataan tersebut tidak sepantasnya dilontarkan seorang aparat negara.
Baca juga: Majelis BPSK Padang Temui Wakil Ketua DPRD Sumbar, Ini yang Dibicarakan
Ketua Badan Pengurus Wilayah PBHI Sumbar, Wengki Purwanto SHI mengatakan, pernyataan ini jelas mengindikasikan dalam melaksanakan tugas Satpol PP lebih mengutamakan kekerasan. "Jelas cara kerja demikian menunjukkan bahwa Kepala Satpol PP tidak mengerti mengenai Fungsi dan Tugas Pokoknya," kata Wengki.
Disebutkan, Satpol PP mempunyai tugas menegakkan Perda dan menyelenggarakan ketertiban umum dan ketenteraman masyarakat serta perlindungan masyarakat. Sementara ketertiban umum dan ketenteraman masyarakat adalah suatu keadaan dinamis yang memungkinkan pemerintah, pemerintah daerah, dan masyarakat dapat melakukan kegiatannya dengan tenteram, tertib, dan teratur. "Jadi penertiban itu harusnya dekat dengan suatu ketentraman, ketertiban, dan suatu keteraturan. Bukan keributan," ujarnya.
Selain itu, pernyataan "Hewan saja ditertibkan pasti "manggalabuang" juga dianggap sebagai telah merendahkan derajat dan harkat manusia. Melalui pernyataan tersebut, kata Wengki, sama saja dengan menyamakan manusia dengan hewan. "Ini adalah persoalan serius karena menyangkut harkat dan martabat manusia," ujarnya.
Untuk itu PBHI Sumbar dengan ini menuntut Kasat Pol PP mempertanggungjawabkan pernyataan yang telah menyerang serta merendahkan manusia. PBHI juga meminta walikota untuk bertindak tegas menyikapi pernyataan Kasat Pol PP tersebut. Tuntutan PBHI juga ditujukan kepada Komnas HAM Sumbar agar memproses dugaan kuat perbuatan dan ucapan kasat Pol PP tersebut. (lok)
Baca juga: Ketua DPRD Sumbar Ingatkan Siswa SMAN 16 Padang Jauhi Tawuran, Narkoba dan Pergaulan Bebas
Penulis:
Editor: Devan Alvaro
Sumber:
Berita Terkait
- Debat Pamungkas Pemilihan Wali Kota dan Wakil Wali Kota Padang Berlangsung 3,5 Jam
- Reses Dapil Masa Sidang I ke Kecamatan Nanggalo, Evi Yandri Terima 30 Aspirasi Warga
- LUTD PLN, Wujudkan Mimpi Asmanidar 'Bertemu' Prabowo-Gibran
- Debat Pilkada Padang 2024, Cawakonya Lulusan Luar Negeri, Panelisnya Dosen dan Akuntan
- Kombes Ferry Harahap Wisuda Gelar Doktor Administrasi Publik, Ini Harapan Plt Gubernur Sumbar