ABK Asal Padang Dibajak, Mahyeldi: Insya Allah Pemerintah Indonesia Piawai

VALORAnews -- Satu dari 10 Anak Buah Kapal (ABK) yang disandera kelompok milisi Abu Sayyaf Filipina, Wendi Rahka Dian (27) adalah warga Jl M Hatta, Kelurahan Pasar Ambacang, Kecamatan Kuranji, Padang. Dia juga putra sulung dari Aidil, Pegawai Negeri Sipil (PNS) di Setdako Padang.

"Kita mendoakan Wendi selamat dan pemerintah Indonesia menyikapi dengan baik, tepat dan arif," sebut Walikota padang, Mahyeldi Dt Marajo usai membuka Musrenbang tingkat Kota Padang, di Hotel Bumiminang, Rabu (30/3/2016).

Mahyeldi berharap, Wendi Rahka Dian dapat segera bebas dari penyanderaan. (Baca: Sebelum Dibajak Milisi, Wendi Bercanda dengan Adik Lewat Telepon)

Diketahui, milisi Abu Sayyaf membajak dua kapal yang mengangkut batu bara dalam perjalanan dari Sungai Puting, Kalimantan Selatan, menuju Batangas, Filipina. Sepuluh orang awak kapal itu berkewarganegaraan Indonesia. Diperkirakan, kapal dibajak pada 26 Maret lalu. Kelompok milisi Abu Sayyaf meminta uang tebusan sebesar 50 juta Peso atau setara dengan Rp14,4 miliar.

Baca juga: Anggota Komisi V DPRD Sumbar Kunjungi Rumah ABK yang Disandera

"Berdasarkan pengalaman, Pemerintah Indonesia selalu sukses dalam kejadian seperti ini. Kita selalu piawai dan bisa melakukan pendekatan, sehingga tidak jatuh korban," sebut Mahyeldi.

Hingga saat ini, kedua orangtua Wendi Rahka Dian, cemas menunggu nasib anaknya. Apalagi kabarnya saat ini, anaknya beserta sembilan awak kapal lain dibawa ke suatu pulau menunggu uang tebusan.

"Mudah-mudahan keluarga dalam ketenangan dan kesabaran. Kita akan coba komunikasikan dengan pihak terkait untuk upaya itu. Semoga semuanya lancar dan baik," harap Mahyeldi. (vri)

Penulis:
Editor: Fanny Komala Sari
Sumber: