Menemukan Kesunyian Paling Syahdu di Simpang Sugiran
Di sekitar pondok, Tori menanam sejumlah tanaman. Tapi yang paling mencolok adalah tanaman kopi.
Di bukit tepat di seberang persawahan terdapat hutan pinus. "Itu pinus sudah ditanam sejak zaman Pak Harto," kata Tori.
Keterangan ini berelasi dengan keterangan mama bahwa masyarakat Simpang Sugiran sebagian berprofesi sebagai penakik getah pinus.
Kami melanjutkan perjalanan ke area kampung yang berada di sudut lembah lokuang. Di situ terdapat banyak sekali rumah adat lama. Bentuk dan ukurannya sangat berbeda dengan Rumah Gadang Minang kebanyakan.
Tiap rumah adat hanya memiliki 4 gonjong. Panjangnyapun tak sepanjang rumah gadang umumnya. Pintu masuk berada di bagian samping, berbeda dengan rumah gadang biasa yang pintunya terletak di tengah.
Tak begitu banyak ukiran. Rata-rata rumah-rumah tua ini juga tidak diberi ornamen dengan kelir merah, kuning, putih dan hitam.
Ornamen polos hanya tampak pada bagian tertentu saja. Atapnya kebanyakan sudah berganti dengan seng. Tetapi itupun sudah menghitam karena tua. Sangat klasik.
Senja datang. Sebenarnya, masih ada sejumlah kawasna yang harusnya kami kunjungi. Tapi gelap memerangkap begitu cepat.
Kamipun sudah berjanji untuk bertemu dengan perangkat nagari serta unsur-unsur masyarakat pada malam harinya. Syahdan, pertemuan kemudian dilangsungkan setelah hujan reda.
Dalam pertemuan itu, kami memaparkan sejumlah hal terkait pembangunan dan pengembangan desa wisata. Terutama soal strategi branding dan penggarapan event wisata dan pengembangan kesenian.
Walinagari, Malkisran menjelaskan, bahwa dulu kesenian pernah begitu hidup di Simpang Sugiran.
Penulis: Al Imran
Editor: Mangindo Kayo
Sumber:
Berita Terkait
- Wakanda Taram; Potret Objek Wisata Berbasis CBT di Sumatera Barat, Beromset Rp2 Miliar per Tahun
- Supardi; Nagari Maek Potensi jadi Destinasi Wisata Minat Khusus
- Festival Maek Hadirkan Peneliti Asing, Supardi: Kabut Peradaban Megalitik Maek harus Disibak
- Bukit dengan Tebing Berlubang, Hanya Ada Dua di Dunia, Nagari Maek dan Tianmen
- Gubernur Sumbar Minta Wali Nagari Gunung Malintang Buat Laporan Detail Alek Bakajang, Ini Sebabnya