Kinerja Perbankan Syariah Sumatera Barat Lebih Baik dari Perbankan Konvensional Posisi Mei 2024, Ini Penjelasan OJK
Untuk kinerja perbankan syariah, dari sisi aset, DPK dan penyaluran pembiayaan masih menunjukan pertumbuhan yang lebih tinggi jika dibandingkan dengan perbankan konvensional.
Aset perbankan syariah Sumatera Barat tumbuh sebesar 19,94 persen (yoy) jadi sebesar Rp11,04 triliun, dengan penghimpunan DPK meningkat sebesar 20,02 persen (yoy) jadi sebesar Rp10,38 triliun.
Kemudian, penyaluran pembiayaan tumbuh 26,86 persen (yoy) jadi sebesar Rp9,46 triliun.
Baca juga: 90 Pelajar Kota Padang Miliki Rekening Tabungan Pelajar
"Risiko pembiayaan perbankan syariah, juga masih terjaga dengan rasio NPF 1,82 persen dan rasio FDR 91,14 persen," urai Roni.
Bank Perekonomian Rakyat (BPR) di Sumatera Barat juga tumbuh dengan baik. Dimana, aset tumbuh 7,36 persen (yoy) jadi sebesar Rp2,58 triliun, penghimpunan DPK tumbuh 5,78 persen (yoy) menjadi sebesar Rp1,94 triliun.
Sedangkan penyaluran kredit/pembiayaan tumbuh 9,32 persen (yoy) menjadi sebesar Rp2,03 triliun, dengan 71,05 persen merupakan kredit/pembiayaan bagi UMKM.
"Risiko kredit/pembiayaan tercatat dengan rasio NPL/NPF 11,17 persen, dan rasio LDR/FDR 104,89 persen," tutur Roni. (*)
Penulis: Al Imran
Editor: Mangindo Kayo
Sumber: Rilis
Berita Terkait
- Pemprov Sumbar Bayarkan Iuran BPJS Ketenagakerjaan 7.000 Lebih Nelayan, Ini Harapan Mahyeldi
- OJK Sumbar Edukasi UMKM dan Petani Binaan Bank Indonesia
- SID Pasar Modal Sumbar Terus Tumbuh, Resiko Pinjaman Fintech Lending Terjaga
- Aset Perbankan Sumbar periode Juni 2024 Tumbuh 5,80 Persen, Roni Nazra: Tingkat Resiko Terjaga
- 90 Pelajar Kota Padang Miliki Rekening Tabungan Pelajar