Komisi III DPRD Padang Kawal Pembangunan RSUD

Rabu, 20 Januari 2016, 19:44 WIB | News | Kota Padang
Komisi III DPRD Padang Kawal Pembangunan RSUD
Komisi III DPRD sedang meninjau pembangunan RSUD dr Rasidin Sungai Sapih (humas)

VALORAnews---Komisi III DPRD Padang mewanti-wanti pihak RSUD dr Rasidin Padang untuk terus memonitoring pembangunan rumah sakit yang saat ini sedang dikerjakan. Pembangunan yang menggunakan dana Pinjaman Investasi Pusat (PIP) sebesar Rp83 miliar itu diharapkan tuntas tepat waktu.

Dalam kunjungannya, Rabu (20/1/2016), Koordinator Komisi III DPRD Asrizal mengatakan, Pemko Padang harus cermat dalam menggunakan anggaran tersebut agar tidak ada penyimpangan. "Anggaran yang digunakan harus sesuai dengan peruntukannya agar pembangunan bisa maksimal," ujar Asrizal.

Ketua Komisi III DPRD Kota Padang Helmi Moesim mengatakan, Pemko harus mewaspadai dan mengingat bahwa pembangunan RSUD dr. Rasidin menggunakan Anggaran Pendapatan Belanja Negara dengan dana PIP.'' Secara langsung Kota Padang membangun RSUD ini dengan berutang,''kata Politisi Golkar ini.

Proses pembangunan rumah sakit yang terletak di Sungai Sapih Kecamatan Kuranji itu dikerjakan PT Nindya Karya telah dimulai sejak Desember 2015 dengan 500 lebih hari kalender kerja, diperkirakan rampung di 2017. Menurut Helmi Moesim dalam pembangunan RSUD ini Pemko Padang terutama pihak RSUD hendaknya harus berhati--hati, sebab jika pembangunan RSUD ini tidak sesuai dengan skedulnya maka dana ini tidak ada artinya bagi masyarakat Kota Padang. "Padahal ini utang yang musti kita bayarkan selama lima tahun ke depan," pungkasnya.

Baca juga: Komisi III DPRD Kepri Cari Tahu Kiat Pembangunan Infrastruktur ke DPRD Sumbar

Di tempat yang sama Emnu Azamri berujar dalam Nah, jika proyek pembangunan RSUD ini terlambat rampung, saya rasa keterlambatan tersebut dikarena kontraktornya tidak teliti dengan progres yang ada, ''ungkap anggota fraksi Gerindra tersebut.

Direktur RSUD dr Rasyidin Padang Artati Suryani menjelaskan, saat ini RSUD dr Rasyidin Padang masih berstatus tipe C. Luas lahan yang telah terpakai oleh pembangunan adalah 4,9 Ha sedangkan yang sudah terpakai baru 16 persennya.

Lebih lanjut Artati menjelaskan, dana tersebut selain untuk pembangunan fisik gedung juga dialokasikan untuk peralatan kesehatan yang masih belum dimilki. "Setelah pengembangan pembangunan ini terwujud, kita tetap berkomitmen untuk memberikan pelayanan yang lebih baik,"ujarnya.(vri).

Penulis:
Editor:
Sumber:

Bagikan: