Rumah Makan Disertifikasi, Netizen: Pemko Padang Mantap
VALORAnews---Rencana Pemko Padang untuk memberikan sertifikasi kepada rumah makan di sekitar objek wisata mendapat apresiasi sejumlah masyarakat. Sertifikasi tersebut dinilai mampu memberi pelajaran kepada pemilik rumah makan yang menggunakan sistem 'pakuak' atau mematok harga seenaknya.
Pascadisosialisasikannya rencana Dinas Kebudayaan dan Pariwisata Padang melalui laman facebook Humas dan Protokol Kota Padang, sejumlah netizen memberi tanggapan positif. Mereka menilai aksi pemalakan di sejumlah objek wisata Kota Padang saat ini sudah sangat meresahkan. (baca: Pemko Padang Tetapkan Rumah Makan Bebas Pemalak)
"mantap pak wako! jgn s'olh" dianggap pembiaran! smg kdpnnya padang bnr" mnjdi kota tujuan Wisata!," tulis pemilik akun Ardi Tanjung.
Sementara itu, akun facebook Pebriyanti langsung berkomentar, "Pak Medi...Itu ide yg sangat cemerlang bgt... Supaya para pengunjung merasa aman n nyaman saat mereka sdg menyantap makanan n minuman di kota padang... Dan ide tersebut juga sangat menunjang tempat2 makan dan minum supaya bisa menarik hati para pengunjung untuk mampir ke tempat tersebut.
Baca juga: Pemko Padang Tetapkan Rumah Makan Bebas Pemalak
Pernyataan senada juga disampaikan pemilik akun Jefri Adrian. Katanya, hal tersebut merupakan kebijakan yang tepat untuk memberantas para pemalak. Dia berharap dengan stiker tersebut para pemilik rumah makan tidak lagi semena-mena dalam mematok harga.
"Alhamdulilah keluhan masyarakat sudah ditangani dengan kebijakan yang tepat oleh pak wako dan jajaran..semoga semua tempat makan yg berstiker hologram itu tidak semena-mena lagi mematok harga seenaknya saja," unggah Jefri Adrian.
Sementara, pemilik akun Dodod srb menyarankan agar Pemko Padang juga mewajibkan setiap rumah makan memasang daftar tarif harga secara terbuka, sehingga tidak ada lagi konsumen yang dirugikan.
Sebelumnya, netizen juga dihebohkan dengan curhatan seorang netizen, pemilik akun Jejeng Azwardi. Dia menulis tentang aksi pemalakan yang dilakukan oleh salah seorang penjual minuman Cappucino dan langkitang. Curhatan itu berawal ketika salah seorang teman Jejeng yang terpaksa membayar 2 porsi langkitang dan 2 porsi Cappucino sebesar Rp200 ribu.
Kontan saja, tulisan ini mendapat respon dari sejumlah netizen yang lain. Mereka menyayangkan lambannya Pemko Padang dalam mengantisipasi pemalakan di objek wisata, terutama kawasan Pantai Padang. (lok)
Penulis:
Editor: Fanny Komala Sari
Sumber:
Berita Terkait
- Debat Pamungkas Pemilihan Wali Kota dan Wakil Wali Kota Padang Berlangsung 3,5 Jam
- Reses Dapil Masa Sidang I ke Kecamatan Nanggalo, Evi Yandri Terima 30 Aspirasi Warga
- LUTD PLN, Wujudkan Mimpi Asmanidar 'Bertemu' Prabowo-Gibran
- Debat Pilkada Padang 2024, Cawakonya Lulusan Luar Negeri, Panelisnya Dosen dan Akuntan
- Kombes Ferry Harahap Wisuda Gelar Doktor Administrasi Publik, Ini Harapan Plt Gubernur Sumbar