Misteri Air Danau Tarusan Kamang yang Muncul dan Hilang Tiba-tiba
VALORAnews-Bumi Agam seperti menyimpan banyak kepingan-kepingan surga. Panorama alam eksotis nan tersaji seakan membius para penikmatnya. Seperti berada di negeri dongeng, keindahan alam itu juga dilengkapi fenomena-fenomena 'ajaib' yang menakjubkan. Salah satu keajaiban yang tersimpan di ranah Buya Hamka tersebut adalah Danau Tarusan Kamang.
Spot wisata Danau Tarusan Kamang memang tak sepopuler Danau Maninjau. Namun, kemolekannya silakan diuji. Keunikan danau ini terletak pada debit air yang kadang ada, kadang menghilang. Saat debit air danau surut, Danau Tarusan Kamang menjelma misterius, namun seketika air danau bisa tiba-tiba menghilang dan menghadirkan hamparan rumput hijau dan indah.
Danau Tarusan Kamang terletak di Jorong Babukek Nagari Kamang Kecamatan Kamang Magek Kabupaten Agam Sumatera Barat. Jika anda bertolak dari Kota Bukittinggi, anda harus menempuh jarak sekiar 20 km dan membutuhkan 20-30 menit perjalanan dengan kendaraan bermotor.
Danau Tarusan Kamang belum dikelola secara resmi sebagai objek wisata oleh Pemda. Hanya warga setempat yang memanfaatkan kedatangan pengunjung dengan menarik biaya parkir kendaraan. Debit air danau yang berubah secara drastis mengundang rasa penasaran pengunjung. Hanya saja tak ada yang tahu secara pasti kapan air danau akan penuh terisi, dan kapan dia menghilang.
Baca juga: Ayo Saksikan Lomba Unik Meriahkan HUT RI ke-71 di Embung Tirta Sari Kamang
Menurut Wikipedia, fenomena menghilangnya air danau seperti yang terjadi di Danau Tarusan Kamang bisa disebabkan karena ada sungai di bawah tanah. Penelitian tentang hal tersebut oleh ahli geologi Prof Handang Bachtiar. Dalam istilah geologi, danau tersebut dinakan danau karst. Ketika air tanah naik, maka lorong-lorong di bawah bukit batu akan menyemburkan air dan metupi padang rumput. Sebaliknya, ketika air tanah surut, air akan tersedot ke bawah, hingga yang tampak hanya padang rumput yang luas.
Dari pengakuan warga setempat, danau bisa kering dan menjadi padang rumput berlangsung selama 5 bulan hingga 2 tahun. Begitu juga ketika danau terisi air. Bahkan, proses pengisian air danau, konon menyerupai suara air mendidih, ada bunyi gluk gluk gluk sebelum air terisi penuh beberapa hari kemudian. Fenomena alam yang sayang untuk dilewatkan.
Selain fenomena alam tersebut, Danau Tarusn Kamang juga dilatari pemandangan yang molek. Potret kehidupan masyarakat yang masih natural juga terlihat jelas di sini. Tambak ikan milik warga, pengembala kerbau hingga rakit-rakit kecil yang didesain oleh penambak ikan untuk digunakan oleh wisatawan membuat pemandangan Danau Tarusan Kamang semakin seksi.
Makin populernya fenomena Danau Tarusan Kamang, kehidupan masyarakat sekitar juga makin berwarna. Tak lagi sekadar menjadi penambak ikan, warga setempat juga memanfaatkan area danau untuk berjualan. Anda akan banyak menjumpai pedagang kuliner khas Agam, seperti pensi dan langkitang. Sayangnya, pengelolaan yang masih sporadis tersebut membuat keindahan Danau Tarusan Kamang sedikit terganggu, terutama masalah sampah pedagang. Berharap Pemda setempat jeli dalam mengelola objek wisata ajaib yang satu ini. (cr6/lok)
Baca juga: Danau Tarusan Kamang Mengering, Warga Panen Ikan
Penulis:
Editor: Fanny Komala Sari
Sumber:
Berita Terkait
- Nagari Pagadih jadi Nominator 10 Terbaik ADWI Tahun 2024 Kategori Kelembagaan dan SDM
- Pokdarwis Sungai Batang Dilatih Pariwisata Ramah Muslim, Ini Harapan Pjs Bupati Agam
- 40 Pelaku Usaha Dibekali Pengetahuan tentang Pentingnya Kebersihan dalam Industri Pariwisata
- Nagari Pasia Laweh Miliki Museum Adat dan Kebudayaan, Ini Harapan Pjs Bupati
- Agam Usulkan Festival Rakik-rakik jadi Agenda KEN 2025