Di Atas Sajadah, Nenek Dua Cucu Rasakan Dinding Rumah Bergetar Hebat Dihantam Galodo Galuang

Senin, 20 Mei 2024, 19:20 WIB | News | Kab. Agam
Di Atas Sajadah, Nenek Dua Cucu Rasakan Dinding Rumah Bergetar Hebat Dihantam Galodo...
Rumah berlantai 2 milik Kak Em, di Jorong Galuang, Nagari Sungai Pua, Kecamatan Sungai Pua, Kabupaten Agam yang selamat dari hantaman banjir lahar dingin. (naufal yulyan)
TANGGAPAN MASYARAKAT TENTANG CALON GUBERNUR DAN WAKIL GUBERNUR PILKADA SERENTAK 2024

AGAM (20/5/2024) - Suara gemuruh air dari arah sungai yang ada di samping rumahnya, masih tergiang jelas dalam ingatan Em (60).

Pada Sabtu (11/5/2024) malam itu, Em baru saja menunaikan Shalat Isya di rumahnya yang berlantai dua di Jorong Galuang, Nagari Sungai Pua, Kecamatan Sungai Pua, Kabupaten Agam.

Mukena masih melekat ditubuhnya, saat gemuruh air makin terdengar kuat lalu menghantam dinding rumah.

"Saat masih duduk di sajadah, saya merasakan dinding rumah bergetar. Terdengar aliran air di sungai sangat deras," ujar Em sembari menolehkan pandangannya ke sebuah areal tanah yang ditumpuki sampah sisa material longsor.

Baca juga: Pemkab Agam Akselerasi Pembangunan Rumah Relokasi untuk Korban Banjir Bandang Agam

Sampah berupa tumpukan kayu dan akar sebuah pohon yang sangat besar itu, seakan mewakili perasaan khawatir yang sempat memuncah di hati Em, tentang betapa derasnya arus air di malam nahas itu.

Pada malam itu, nenek dua orang cucu ini tinggal di rumah beserta anak dan menantunya.

Sejurus kemudian, Em menunjukkan jarinya ketumpukan batang kayu dan akar kayu sembari berkata, tadinya di situ terdapat sebuah rumah.

"Di situlah rumah saudara saya. Rumahnya bersebelahan dengan rumah saya ini. Kini, sudah tak tersisa dihanyutkan air," ungkap Em dengan suara lirih.

Baca juga: Gubernur Sumbar Salurkan 650 Paket PDRP di Rambatan

Air matanya mengalir membasahi pipinya yang keriput. Dengan suara berat, Em kembali mencoba membangkitkan kembali memorinya tentang banjir lahar dingin yang kemudian dikenal warga dengan nama Galodo Galuang itu.

Halaman:

Penulis: Hamriadi
Editor: Mangindo Kayo
Sumber:

Bagikan: