Pola Cuaca makin Tak Menentu, Mahyeldi: Cermat dalam Hitung Ketersediaan Pangan Penting
PADANG (19/4/2024) - Gubernur Sumatera Barat (Sumbar), Mahyeldi menegaskan, cuaca yang tidak menentu berdampak pada potensi kejadian bencana yang juga sulit diprediksi.
Persoalan jadi semakin berkembang, mengingat sebagian besar wilayah Sumbar adalah daerah dengan potensi kebencanaan yang cukup tinggi.
"Bencana dapat mengganggu kestabilan harga pangan dan ketersediaan produk pangan. Karena, bencana menyebabkan kejadian gagal panen, tersendatnya distribusi dan lain sebagainya," ungkap Mahyeldi.
Hal itu disampaikan Mahyeldi, saat menghadiri agenda Halal Bihalal Lebaran Idul Fitri 1445 H di Kantor Dinas Pangan Provinsi Sumbar, Jumat.
Baca juga: Survei Voxpol Pilgub Sumbar 2024, Elektabilitas Mahyeldi-Vasko 70,3 Persen, Epyardi-Ekos 16,8 Persen
Juga hadir, tuan rumah, Kepala Dinas Pangan Sumbar Syaiful Bahri dan Kepala Biro Umum Setdaprov Sumbar, Edi Dharma Syafni.
Fenomena ini, terang Mahyeldi, jadi alasan utama untuk berhitung lebih cermat terkait ketersediaan pangan dan kestabilan harganya di pasaran.
Karenanya, kesiapsiagaan dan perhitungan yang cermat sangat diperlukan dalam memastikan ketersediaan pangan di tengah pola perubahan cuaca yang tak menentu akhir-akhir ini.
"Dulu, perkiraan cuaca hujan itu lebih mudah diprediksi, biasanya saat bulan September sampai Desember dan Januari, itu musim hujan. Setelahnya, biasanya musim panas."
Baca juga: Gubernur Lantik Hani Syopiar Rustam jadi Pjs Wali Kota Bukittinggi, Bertugas 2 Bulan
"Namun, beberapa waktu belakangan pola cuaca tampak berubah. Saat ini April, intensitas hujan masih tinggi," ucap Mahyeldi.
Penulis: Al Imran
Editor: Mangindo Kayo
Sumber:
Berita Terkait
- Majelis BPSK Padang Temui Wakil Ketua DPRD Sumbar, Ini yang Dibicarakan
- Debat Pamungkas Pilgub Sumbar Diwarnai Saling Sindir dan Isak Tangis
- Pemprov Sumbar Bangun Sinergisitas Pemungutan Opsen Pajak Daerah
- 202 Personel Protokol Ikuti Bimtek, Ini Arahan Andri Yulika
- Pemprov Sumbar akan Bangun Kantor MUI 5 Lantai, Telan Dana Rp24 Miliar