Sumbar Fokus Kembangkan Pariwisata, Gubernur: Transportasi Massal belum Terkoneksi
PADANG (6/3/2024) - Gubernur Sumatera Barat (Sumbar), Mahyeldi menyadari, transportasi antarkabupaten/kota di Sumbar serta menuju luar Sumbar, belum terhubung secara maksimal.
"Pemetaan isu strategis ini, kami harap bisa melahirkan kebijakan dan solusi konkrit. Pemprov Sumbar selalu siap mendukung upaya merealisasikan solusi tersebut," kata Mahyeldi di Padang.
Hal itu dikatakan Mahyeldi saat memberikan sambutan pada pertemuan dengan Badan Kebijakan Transportasi (BKT) Kementerian Perhubungan (Kemenhub) RI, Selasa (5/3/2024).
Agenda pertemuan itu, pemetaan (mapping) Isu Strategis Pengembangan dan Kebijakan Subsektor Transportasi Udara dan Perekretaapian di Sumbar.
Baca juga: Survei Voxpol Pilgub Sumbar 2024, Elektabilitas Mahyeldi-Vasko 70,3 Persen, Epyardi-Ekos 16,8 Persen
Menurut Mahyeldi, penambahan reaktivasi jalur kereta api serta pengembanganan layanan transportasi udara sangat berarti penting bagi kemajuan daerah.
Terlebih, Sumbar sangat serius dalam pengembangan sektor pariwisata, yang sangat bergantung pada kelancaran sarana prasarana transportasi.
Mahyeldi menyatakan, saat ini program reaktivasi jalur kereta api di Sumbar sudah berdampak baik bagi masyarakat seperi jalur Padang-Pariaman yang telah terhubung sampai Stasiun Nareh.
Namun demikian, pemaksimalan reaktivasi dipandang sangat diperlukan, baik jalur yang menghubungkan kota dan kabupaten di Sumbar, serta yang menghubungkan Sumbar dengan provinsi lain.
Baca juga: Gubernur Lantik Hani Syopiar Rustam jadi Pjs Wali Kota Bukittinggi, Bertugas 2 Bulan
"Sekarang ada kendala jalur dari Pariaman ke Padang Panjang yang tampak cukup berat. Namun, solusi jenis kereta apinya tentu ada."
Penulis: Al Imran
Editor: Mangindo Kayo
Sumber:
Berita Terkait
- Potensi Pertanian dan EBT Sumbar Belum Tergarap, Audy Joinaldy: Pemerintah Terkendala Hilirisasi dan Investasi
- Polda Sumbar Tanam Jagung Manis untuk Sukseskan Asta Cita Presiden Prabowo, Ini Harapan Muhidi
- Pemprov Sumbar dan BPH Migas Sepakat Pertajam Pengawasan Penyaluran BBM dan Gas
- Nilai Proyek Fly Over Sitinjau Lauik Tembus Rp2,7 Triliun, Audy: Melalui Skema KPBU Bank Nagari Sanggupi Rp500 Miliar
- Dharmasraya Alami Deflasi Periode Oktober 2024