Inflasi Sumbar Tahun 2023 Sebesar 3,14 Persen, Tempati Peringkat 14 Nasional
Selain itu, sektor transportasi turut berpotensi mengganggu produktivitas produksi bahan pangan serta masa tempuh distribusi barang kebutuhan di Sumbar.
"Mengatasi semua potensi kenaikan inflasi, diperlukan koordinasi dan sinergi semua pihak termasuk agar distribusi bahan pangan jadi lancar di seluruh wilayah di Sumbar," ucap Mahyeldi.
Kolaborasi
Baca juga: Pjs Wako Bukittinggi Minta TPID Pantau Harga Sembako Tetap Terjangkau
Kepala BI Sumbar, Wahyu Purnama A menjelaskan, Sumbar termasuk daerah yang turut menyumbang kenaikan inflasi secara nasional.
Kondisi ini juga dibarengi fakta, bahwa saat ini sejumlah provinsi juga terkena dampak badai el nino.
"Kenaikan inflasi sendiri didorong oleh terjadinya kenaikan harga pangan, sebagai dampak keterbatasan pasokan akibat cuaca eksrim karena el nino," ungkapnya.
"Ditambah lagi, tarif transportasi yang tinggi sehingga menimbulkan kenaikan harga barang kebutuhan," sebut Wahyu.
Oleh sebab itu, katanya lagi, sangat diperlukan kolaborasi intensif TPID terutama dalam pelaksanan komitmen terkait penguatan ketahanan pangan.
Oleh karenanya, Gerakan Nasional Pengendalian Inflasi Pangan (GNPIP) menjadi bagian dari upaya mendorong produktivitas pangan agar harga menjadi terkendali.
"Berdasarkan tren komoditas yang mengalami inflansi, itu terutama sekali cabai merah, bawang merah, daging ayam ras, telur ayam ras, dan jengkol menjelang Nataru di Sumbar."
Penulis: Al Imran
Editor: Mangindo Kayo
Sumber:
Berita Terkait
- Majelis BPSK Padang Temui Wakil Ketua DPRD Sumbar, Ini yang Dibicarakan
- Debat Pamungkas Pilgub Sumbar Diwarnai Saling Sindir dan Isak Tangis
- Pemprov Sumbar Bangun Sinergisitas Pemungutan Opsen Pajak Daerah
- 202 Personel Protokol Ikuti Bimtek, Ini Arahan Andri Yulika
- Pemprov Sumbar akan Bangun Kantor MUI 5 Lantai, Telan Dana Rp24 Miliar