HGB Telah Berakhir, Hotel Milik Pemprov Sumbar masih Kerjasamakan dengan Pihak Lain

"Sesuai dengan hasil laporan konsultan jasa penilai publik, nilai aset-aset Hotel Novotel tersebut Rp111,5 miliar yang terdiri atas tanah, bangunan, sarana pelengkap serta mesin, peralatan, furniture dan fixture," ungkap Hansastri.

Proses selanjutnya yang sedang berlangsung, ungkap Hansastri, adalah penilaian (appraisal) nilai kontribusi tetap (sewa) yang merupakan bagian pendapatan untuk Pemprov Sumatera Barat.

"Nilai ini, nantinya akan jadi nilai limit terendah dalam penyelenggaraan tender (lelang) pengelolaan hotel tersebut," terang dia.

Baca juga: Partai Demokrat Pessel Targetkan 7 Kursi di 2019

Pengelolaan setelah pindah tangan pada tanggal 27 Agustus 2024 itu, terangnya. akan dilakukan oleh pihak ketiga yang melakukan penawaran paling tinggi pada tender (lelang) pengelolaan hotel.

"Kita berharap, pengelola hotel selanjutnya dapat mengelola dengan lebih baik sekaligus tetap jadi salah satu sarana penunjang pariwisata yang andal di Sumatera Barat, khususnya Bukittinggi," harap dia.

"Juga dapat jadi mitra yang baik dalam mewujudkan optimalisasi pendayagunaan BMD serta menghasilkan Pendapatan Asli Daerah (PAD) yang maksimal bagi Pemprov Sumatera Barat," tambah Hansastri.

"Mengingat, kontribusi pengelolaan hotel tersebut sudah jadi target PAD atas pemakaian kekayaan daerah yang tidak dipisahkan pada tahun anggaran 2024," tutupnya.

HGB Berakhir

Panitia khusus (Pansus) Kerjasama Pengelolaan Asset Pemerintah Daerah (Novotel) dengan PT Grahamas Citra Wisata DPRD Sumbar, menemukan sejumlah keganjilan atas kerjasama Pemprov Sumbar ini.

Diketahui, bangunan berupa hotel di Kota Bukittinggi itu, didirikan di atas dua bidang tanah yang jadi asset Pemprov Sumbar.

Penulis: Al Imran
Editor: Mangindo Kayo
Sumber: