Filosofi Tari Pasambahan Dibedah di Sendra Tasik UNP
VALORAnews -- Delapan Dekade kiprah Syofiani Yusaf, digelar workshop di Pendopo Sendra Tasik UNP Padang, Minggu (27/12/2015). Kiprah wanita yang merupakan penggagas Tari Pasambahan ini ditandai dengan diskusi bertemakan "Babagi Indak Bakurang."
"Tari Pasambahan tidak sekadar gemulai dan jadi pengisi di acara penting di Sumbar. Ada makna di balik gemulai dan lenggang lenggok anak tari," ujar Syofiani saat berbagi makna Tari Pasembahan, Minggu pagi di Padang.
Tari Pasembahan ini, diciptakannya pada medio 1968. Ide lahirnya Tari Pasembahan ini, dari permintaan pejabat di Bukittinggi. Gerakan pada Tari Pasambahan ini, terangnya, lebih banyak diinspirasi oleh gerakan silat.
"Tahun 1970 mulai bergeliat, bahkan masyarakat Minang di Jakarta waktu itu, selalu alek-nya dimeriahkan dengan Tari Pasambahan," ujarnya sembari menyebut, workshop perdana telah digelar di Jakarta, beberapa waktu lalu.
Pada workshop kedua di kampus UNP ini, dimaksudkan untuk berbagi sehingga tidak berkurang generasi muda yang dapat memaknai arti lain dari Tari Pasambahan.
"Tari Pasambahan tidak sekadar seremonial di acara penting, tapi ada makna lebih yakni buhul silaturahim di tari itu," ungkap Syofiani Yusaf.
Workshop di Sendratasik UNP ini, juga mempertontonkan Tari Pasambahan yang dibawakan anggota dan alumni Sanggar Tari Syofiani. Komposisi dalam tari ini yakni ada penari, ada dua kelompok pesilat kiri dan kanan, ada tiga dara berjalan sambil membawa siriah dalam carano diiringi narasi, yang menjadikan Tari Pasambahan itu hidup di setiap acara penting di Sumbar maupun di masyarakat Sumbar perantauan.
"Bahkan, gerakan silat memaknai bahwa acara dan tamu hadir merasa nyaman dan aman. Tak hanya ada pesilat, tapi gerakan penari di Tari Pasambahan juga berupakan gerakan silat," tambah Jos, instruktur Tari Pasambahan.
Sanggar Tari Syofiani, sampai saat ini terus eksis bahkan tidak di Sumbar saja. Sanggar tari ini sering tampil di Malaysia maupun Singapura, bahkan hingga ke Eropa.
"Banyak menghadiri undangan ke berbagai negara, karena pihak Luar Negeri ingin melihat langsung tari asli Minangkabau ini," ujar Ade, putri Syofiani Yusaf yang sekarang mengelola Sanggar Tari dan Musik Syofiani. (cr2)
Penulis:
Editor:
Sumber:
Berita Terkait
- Majelis BPSK Padang Temui Wakil Ketua DPRD Sumbar, Ini yang Dibicarakan
- Debat Pamungkas Pilgub Sumbar Diwarnai Saling Sindir dan Isak Tangis
- Pemprov Sumbar Bangun Sinergisitas Pemungutan Opsen Pajak Daerah
- 202 Personel Protokol Ikuti Bimtek, Ini Arahan Andri Yulika
- Pemprov Sumbar akan Bangun Kantor MUI 5 Lantai, Telan Dana Rp24 Miliar