Dua Puskesmas di Sumbar Tanpa Dokter, Secara Rasio Kekurangan 743 Orang

Senin, 20 November 2023, 20:15 WIB | Kabar Daerah | Provinsi Sumatera Barat
Dua Puskesmas di Sumbar Tanpa Dokter, Secara Rasio Kekurangan 743 Orang
Gubernur Sumbar, Mahyeli jadi pembicara pada talkshow tentang kesehatan dalam rangka puncak peringatan HUT IDI ke-73 di Aula Student Center M Syaaf Fakultas Kedokteran Universitas Andalas (FK Unand), Ahad. (humas)

PADANG (19/11/2023) - Gubernur Sumatera Barat, Mahyeldi mengungkapkan, jumlah dokter di Sumbar saat ini 4.897 orang dengan penduduk 5.640.629 jiwa (sensus BPS 2022).

"Rasio dokter di Sumbar hari ini adalah 1:1152. Artinya, kita masih kekurangan 743 orang tenaga dokter lagi," ucap Mahyeldi saat menghadiri telewicara dalam rangka puncak peringatan HUT IDI ke-73 di Aula Student Center M Syaaf Fakultas Kedokteran Universitas Andalas (FK Unand), Ahad.

Dikatakan Mahyeldi, Pemprov Sumbar terus berupaya meningkatkan kualitas pelayanan kesehatan bagi masyarakat. Dia berharap kendala kekurangan tenaga dokter ini, bisa ditemukan solusinya lewat kolaborasi seluruh pihak yang terkait dengan SDM kedokteran.

"Badan Kesehatan Dunia atau WHO menyebutkan, rasio dokter idel dengan jumlah penduduk adalah 1:1.000. Artinya, 1 dokter untuk 1.000 penduduk," ungkap Mahyeldi dalam telewicara yang mengusung tema "Peran Strategi IDI sebagai Organisasi Profesi Dokter dalam Memajukan Kesehatan Sumatera Barat."

Selain masih kurang, urai Mahyeldi, pemerataan penempatan dokter di Sumbar juga belum terjadi. Sebab, sebagian besar dokter saat ini masih berada di kota besar.

Belum lagi, saat ini, dari total 280 unit Puskesmas di Sumbar, masih terdapat 2 puskesmas tanpa dokter (0,7%) yaitu di Puskesmas Air Amo di Kabupaten Sijunjung, di mana satu-satunya dokter di sana sedang menjalani studi spesialis. Kemudian, Puskesmas Bosua di Kabupaten Kepulauan Mentawai.

"Kami berharap, agar semua pihak, termasuk IDI, FK Unand dan pihak terkait lainnya, turut mendorong terjadinya pemerataan penempatan dokter di Sumbar, terutama di daerah tersolir," ungkap dia.

"Bahkan, di Mentawai itu sangat minim dokter spesialis. Kami meminta keterlibatan semua pihak, karena untuk mewujudkan Indonesia sehat itu, tidak mungkin hanya pemerintah yang berusaha. Perlu kerjasama dan kolaborasi," ujarnya.

Mahyeldi meyakini, momentum HUT IDI tahun 2023 ini, dapat jadi gerbong awal bagi perbaikan serta reformasi sistem kesehatan.

"Saya yakin dengan semangat kolaborasi, maka transformasi sistem kesehatan akan bisa kita lakukan, sehingga masyarakat kita menjadi sehat dan sejahtera," ujarnya.

Sementara itu,p Kepala Dinas Kesehatan (Dinkes) Sumbar, Lila Yanwar turut menyampaikan terima kasih, atas dukungan penuh segenap pihak yang terlibat, dalam pelaksanaan puncak HUT IDI ke-73 tahun ini.

Halaman:

Penulis: Al Imran
Editor: Mangindo Kayo
Sumber:

Bagikan: