Inflasi Gabungan 2 Kota di Sumbar Dipengaruhi Kelompok Transportasi, Banyaknya Event MICE jadi Pemicu
Inflasi kelompok tersebut bersumber dari peningkatan tarif angkutan udara dan bensin.
Peningkatan tarif angkutan udara dipengaruhi tingginya permintaan sejalan dengan banyaknya event MICE yang diselenggarakan di Sumatera Barat pada Oktober 2023.
Sementara itu, harga bensin naik pasca kebijakan peningkatan harga BBM non subsidi jenis Pertamax, Pertamax Turbo, Dexlite, dan Pertamina Dex per 1 Oktober 2023.
Baca juga: Pakaian Anak Daro dan Marapulai Kurai serta Karupuak Sanjai Ditetapkan jadi WBTb Indonesia 2024
Kelompok penyumbang inflasi selanjutnya yaitu kelompok perawatan pribadi dan jasa lainnya yang mencatatkan inflasi sebesar 0,35% (mtm) dengan andil 0,02% (mtm).
Inflasi kelompok tersebut dipengaruhi oleh naiknya harga komoditas emas perhiasan.
Emas perhiasan mengalami kenaikan harga mengikuti perkembangan harga emas dunia yang dipengaruhi oleh kondisi kestabilan ekonomi dan keuangan global terkini.
Laju inflasi lebih lanjut tertahan oleh deflasi kelompok makanan, minuman, dan tembakau yaitu sebesar -0,33% (mtm) dengan andil -0,10% (mtm).
Deflasi utamanya bersumber dari penurunan harga aneka ikan yaitu ikan gembolo/ikan aso-aso dan ikan cakalang/ikan sisik serta komoditas hortikultura yaitu tomat, bayam, dan wortel.
Penurunan harga aneka ikan didorong oleh tersedianya pasokan sejalan dengan hasil tangkapan nelayan yang melimpah secara musiman.
Ketersediaan pasokan juga mendorong penurunan harga tomat, bayam, dan wortel seiring dengan periode panen yang masih berlangsung di daerah sentra.
Penulis: Veri Rikiyanto
Editor: Mangindo Kayo
Sumber:
Berita Terkait
- Majelis BPSK Padang Temui Wakil Ketua DPRD Sumbar, Ini yang Dibicarakan
- Debat Pamungkas Pilgub Sumbar Diwarnai Saling Sindir dan Isak Tangis
- Pemprov Sumbar Bangun Sinergisitas Pemungutan Opsen Pajak Daerah
- 202 Personel Protokol Ikuti Bimtek, Ini Arahan Andri Yulika
- Pemprov Sumbar akan Bangun Kantor MUI 5 Lantai, Telan Dana Rp24 Miliar