Perdagangan Besar dan Eceran Dominasi Penyaluran Kredit Bank Umum di Sumbar, Rasio NPL 3,35 Persen
Industri BPR dan BPRS di Sumatera Barat, terangnya, juga menunjukkan kinerja yang baik. Aset tumbuh 8,02 persen (yoy) jadi sebesar Rp2,44 triliun, penghimpunan DPK tumbuh 1,32 persen (yoy) jadi sebesar Rp1,84 triliun dan penyaluran Kredit/Pembiayaan meningkat 9,81 persen (yoy) jadi sebesar Rp1,87 triliun.
Penyaluran kredit/pembiayaan untuk investasi tumbuh 13,79 persen (yoy), konsumsi 5,29 persen (yoy) dan modal kerja 11,11 persen (yoy). Risiko kredit masih terjaga dengan rasio NPL/NPF 8,22 persen dan rasio LDR/FDR 101,61 persen.
Berdasarkan sektor ekonomi, penyaluran kredit Bank Umum terbesar pada sektor Perdagangan Besar dan Eceran yaitu sebesar Rp17,20 triliun dengan rasio NPL 3,35 persen.
Kemudian, disusul oleh industri Pertanian, Perburuan dan Kehutanan sebesar Rp10,49 triliun dengan rasio NPL 2,05 persen.
Sementara, penyaluran kredit pada sektor Penyediaan Akomodasi dan Penyediaan Makan Minum, yang merupakan sektor pendukung pariwisata Sumatera Barat, mencapai Rp1,01 triliun dengan NPL 2,49 persen.
Menurut Untung, OJK Sumatera Barat menilai, kondisi sektor jasa keuangan di Sumatera Barat sampai posisi Juli 2023 tetap stabil dengan kinerja yang tumbuh positif, likuiditas yang memadai dan tingkat risiko yang terjaga.
Kinerja sektor jasa keuangan tersebut turut mendukung pertumbuhan ekonomi Sumatera Barat yang menunjukkan kinerja positif tercermin dari meningkatnya pertumbuhan Produk Domestik Regional Bruto (PDRB) triwulan II-2023 (yoy) sebesar 5,14 persen. Sebelumnya, PDRB Sumbar sebesar 4,80 persen pada triwulan I-2023.
Tekanan inflasi di Sumatera Barat pada Juli 2023 (yoy) turun jadi 1,31 persen, dari sebesar 2,95 persen pada triwulan I 2023. (*)
Penulis: Veri Rikiyanto
Editor: Mangindo Kayo
Sumber:
Berita Terkait
- Potensi Pertanian dan EBT Sumbar Belum Tergarap, Audy Joinaldy: Pemerintah Terkendala Hilirisasi dan Investasi
- Polda Sumbar Tanam Jagung Manis untuk Sukseskan Asta Cita Presiden Prabowo, Ini Harapan Muhidi
- Pemprov Sumbar dan BPH Migas Sepakat Pertajam Pengawasan Penyaluran BBM dan Gas
- Nilai Proyek Fly Over Sitinjau Lauik Tembus Rp2,7 Triliun, Audy: Melalui Skema KPBU Bank Nagari Sanggupi Rp500 Miliar
- Dharmasraya Alami Deflasi Periode Oktober 2024