30 Murid SDN 10 Sapiran Dikukuhkan jadi Bocah Siaga Bencana
![30 Murid SDN 10 Sapiran Dikukuhkan jadi Bocah Siaga Bencana](https://valoranews.com/photos/berita/berita-30-murid-sdn-10-sapiran-dikukuhkan-jadi-bocah-siaga-bencana-valoranews-170823062644.jpeg)
BUKITTINGGI (17/8/2023) - Sebanyak 30 murid SD di Bukittinggi, dikukuhkan sebagai Bocah Siaga Bencana (Bosina). Pengukuhan ini dalam rangka peningkatan dan penanggulangan bencana, khususnya pengurangan resiko bencana berbasis komunitas.
Kalaksa Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Bukittinggi, Ibentaro Samudra mengatakan, 30 orang siswa dan siswi yang dikukuhkan ini merupakan murid SDN 10 Sapiran.
SDN 10 Sapiran pernah mewakili Bukittinggi dalam program Satuan Pendidikan Aman Bencana tingkat Provinsi Sumatera Barat, beberapa waktu lalu.
SDN 10 Sapiran ini juga memiliki komitmen dari pihak sekolahnya dan orangtua siswa untuk melaksanakan program.
"Ini yang jadi alasan utama dari BPBD Bukittinggi, memilih SDN 10 Sapiran. Ini baru pertamakalinya dilakukan di Bukittinggi," ujar Ibentaro, Selasa (15/8/2023).
Program ini merupakan tindak lanjut dari Permendikbud No 33 Tahun 2009 tentang Pengurangan Resiko Bencana di Sekolah serta Perka BNPB No 4 Tahun 2012 tentang Penerapan Sekolah Aman Bencana.
Bosina diharapkan jadi cikal bakal penerus generasi yang peduli terhadap lingkungan dan sadar bencana dilingkungannya.
Disampaikan, jika lingkungan rusak, akan menyebabkan terjadinya bencana. Maka, ucap Ibentaro, jaga lah alam dengan motto "Kita Jaga Alam, Alam Jaga Kita" perlu digalakan dari usia dini, guna memupuk jiwa kepedulian baik terhadap alam maupun terhadap sesama.
"Semoga program ini terus berlanjut dan menghasilkan insan kemanusiaan yang peduli lingkungan dan sadar bencana," harapannya.
Dikesempatan itu, BPBD Bukittinggi juga memberikan meteri pengetahuan kebencanaan, pengenalan disiplin dalam pelaksanaan Peraturan Baris Berbaris serta memperkenalkan peralatan kebencanaan yang tersedia seperti alat keselamatan perahu karet dan alat pendeteksi gempa.
Dikegiatan itu, juga dijelaskan peta bahaya bencana mengingat Kota Bukittinggi memiliki potensi ancaman utama yakni gempa bumi.
Penulis: Hamriadi
Editor: Mangindo Kayo
Sumber:
Berita Terkait
- Wawako Bukittinggi Sampaikan Nota Pengantar KUA PPAS 2025 dan Perubahan KUA PPAS 2024, Defisit masih Mewarnai
- Bukittinggi Gelar Lomba Cipta B2SA dan Masak Ikan, Pesertanya utusan PKK Kelurahan
- PKS Sumbar: Pasangan Ramlan Nurmatias-Ibnu Azis Tinggal Menunggu Jadwal Pendaftaran ke KPU Bukittinggi
- Silaturahmi dengan JMSI dan PJS Bukittinggi, Ini Harapan Wawako Bukittinggi
- Pemko dan DPRD Bukittinggi akan Perbaiki 87 Rumah Warga, Dananya Rp2,808 Miliar